Harapannya kita menggandeng semua
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menggandeng perusahaan swasta untuk menangani persoalan tengkes (stunting), penghijauan dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Harapannya kita menggandeng semua (perusahaan swasta) agar dana 'corporate social responbility' (CSR)-nya untuk menyejahterakan masyarakat," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar saat menerima audiensi PT. Paragon Technology and Innovation di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Rabu.

Menurut dia, salah satu program prioritas Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah menangani persoalan tengkes.

"Bagaimana masalah 'stunting' ini kita cegah, kita berantas agar generasi milenial tumbuh dengan generasi yang sehat," ucapnya.

Selain itu, penanganan tengkes  dapat dilakukan dengan penataan kawasan lingkungan, misalnya, penataan wilayah kumuh, sehingga menjadi layak bagi anak-anak dan masyarakat umum.

Baca juga: Heru akui angkat eks Kadis Kesehatan untuk atasi tengkes di Ibu Kota

Tak hanya itu, perlu adanya penghijauan dengan penanaman pohon yang dapat menjaga lingkungan agar asri dan sehat.

Anwar pun berharap dengan masuknya swasta tersebut bisa membantu Pemkot Jaktim untuk menekan angka tengkes sehingga di Jakarta Timur akan tumbuh generasi yang berkualitas.

Sementara itu, Corporate External Relation Excutive PT. Paragon Technology and Innovation Novi Hendradi, mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh program-program Pemkot Jaktim.

Menurut dia, penanganan kesehatan seperti penanganan tengkes sangat penting untuk perkembangan masa depan anak-anak.

"Kami akan dukung kegiatan positif ini terutama untuk kesehatan, karena kesehatan ini sangat penting untuk masa depan," kata Novi.

Baca juga: Polisi beri makanan sehat 16 anak terduga tengkes di Tebet

10 persen
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur menargetkan angka tengkes (stunting) di daerah itu bisa terus ditekan hingga di bawah angka 10 persen pada 2024.

"Keinginan saya angka 'stunting' di Jakarta Timur bisa ditekan hingga di bawah angka 10 persen pada 2024," kata Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar beberapa waktu lalu.

Tengkes (s​​​​​​tunting) merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Untuk wilayah DKI Jakarta, kata Anwar, angka tengkes di Jakarta Timur saat ini paling rendah dibandingkan wilayah lainnya, yakni 13,4 persen.

"Angka ini pun lebih rendah dibandingkan angka tengkes di DKI Jakarta, yakni 14,8 persen," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Jakbar libatkan perguruan tinggi tangani tengkes

Bahkan, lanjut Anwar, angka tengkes di Jakarta Timur sudah melampaui instruksi Presiden RI sebesar 14 persen.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023