Sorong (ANTARA) - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mendampingi pengelolaan wilayah Masyarakat Hukum Adat (MHA) Suku Moi dengan menggunakan Coders (crew operated data recording system).
 
"Kami bekerjasama dengan nelayan di wilayah MHA Suku Moi ini untuk melakukan catatan hasil tangkapan menggunakan Coders," kata Koordinator Program Bentang Laut Kepala Burung YKAN Awaludinnoer Ahmad saat ditemui ANTARA di Desa Malaumkarta, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis.
 
Pria yang akrab disapa Wawan tersebut mengatakan coders bertujuan untuk melihat apakah hasil tangkapan MHA Suku Moi masih tergolong berkelanjutan, baik baik saja, atau berada dalam kategori waspada.

Wawan menyebutkan terdapat tiga alat utama dalam coders seperti papan ukur panjang ikan, kamera untuk mengambil sampel ukuran ikan, dan yang terpenting adalah GPS (alat pelacak) untuk mengetahui kemana kapal nelayan bergerak.
 
"GPS dapat membantu menentukan wilayah tangkapan nelayan agar tidak terus menerus mengambil ikan di tempat yang sama supaya dapat terjaga sifat berkelanjutannya," ujarnya.
 
Wawan mengatakan pendampingan secara menyeluruh untuk pengelolaan laut secara berkelanjutan di wilayah MHA khususnya bagi Suku Moi di Desa Malaumkarta sangat penting mengingat di wilayah ini masih dapat dijumpai spesies duyung dengan mudah.
   
Selain itu, di wilayah ini juga terdapat Pulau Um yang merupakan pulau habitat kelelawar, burung camar, serta tempat penetasan telur penyu.
 
"Di sini juga terdapat bangkai pesawat sejak zaman penjajahan Jepang yang karam tidak jauh dari pesisir," imbuhnya.
 
Menurutnya, dengan potensi yang dimiliki Malaumkarta, masyarakat dapat mengelolanya menjadi tempat yang memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan baik.
 
Dia berharap pengelolaan laut secara mandiri oleh masyarakat bisa dilakukan oleh MHS Suku Moi di wilayah kelolanya yang terletak Desa Malaumkarta pada waktu mendatang.
Baca juga: YKAN dukung pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya Suku Moi
Baca juga: Kemendikbudristek dukung upaya pemajuan budaya Suku Moi

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023