Saat gelombang tinggi, sulit memindahkan korban dari kapalnya ke kapal SAR. Kendala lainnya, korban tidak bisa berjalan, sehingga membutuhkan alat khusus
Banda Aceh (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) melaksanakan delapan evakuasi medis korban kecelakaan kerja kapal asing di Provinsi Aceh sepanjang Januari hingga Juni 2023.

Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Jumat, mengatakan dari delapan kali evakuasi medis tersebut, seorang diantaranya dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban yang dievakuasi berjumlah delapan orang, tujuh dalam keadaan sakit dan seorang sudah meninggal dunia. Mereka semua warga negara asing yang bekerja di kapal berbendera asing juga," ucapnya.

Menurut dia, anak buah kapal asing yang dievakuasi tersebut sebagian besarnya karena mengalami kecelakaan kerja, di antara mereka ada warga negara Filipina, Myanmar, dan lainnya.

"Sedangkan kapal tempat korban bekerja diantaranya kapal kargo, mengangkut peti kemas, dan dan kapal tanker. Korban mengalami kecelakaan kerja saat pelayaran dan membutuhkan penanganan segera," kata Ibnu Harris.

Baca juga: Basarnas evakuasi ABK kapal kargo Panama karena cedera saat bekerja

Dari delapan operasi SAR evakuasi medis tersebut, lanjutnya, tujuh diantaranya dilakukan di Selat Benggala, perairan antara Pulau Beras di Kabupaten Aceh Besar dengan Pulau Weh, Kota Sabang.

"Selain di Selat Benggala, evakuasi medis juga dilakukan di Selat Malaka. Evakuasi di Selat Malaka baru satu kali. Proses evakuasi medis terhadap ABK asing tersebut menggunakan kapal SAR KN Kresna 232," kata Ibnu Harris.

Terkait dengan kendala saat proses evakuasi, ia mengatakan biasanya penjemputan korban dari kapal dilakukan malam hari dengan kondisi gelombang tinggi.

"Saat gelombang tinggi, sulit memindahkan korban dari kapalnya ke kapal SAR. Kendala lainnya, korban tidak bisa berjalan, sehingga membutuhkan alat khusus," ucapnya.

Baca juga: Basarnas evakuasi WN Filipina yang tewas akibat kecelakaan di kapal
Baca juga: Basarnas evakuasi warga negara Filipina alami pendarahan otak di kapal

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023