"Dengan anggaran ini kami harap lebih terasa di masyarakat. Kami pun mendukung usulan tambahan anggaran 2024 sebagai upaya untuk penguatan budaya literasi," ujar Anggota Komisi X DPR RI Moh Haerul Amri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Amri mengatakan Perpusnas didorong agar memfasilitasi masyarakat kurang mampu lewat pagu indikatif tersebut. Pasalnya, masih banyak yang belum merasakan manfaat Perpusnas.
Baca juga: Perpusnas fokus kembangkan budaya literasi pada 2024
Menurut dia, Perpusnas harus hadir sebagai pemecah masalah lewat program-program yang digulirkan, bukan menjadi bagian dari masalah.
Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menambahkan bahwa perbaikan nasib pustakawan masih menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan.
Padahal, kata dia, pustakawan menjadi garda terdepan dalam menyediakan buku-buku untuk para pembaca. Namun, nasib pustakawan tidak pernah menjadi lebih baik dan jumlahnya juga tidak banyak.
Baca juga: Perpusnas: Perpustakaan daerah dongkrak indeks literasi masyarakat
"Ini menjadi tantangan bagi kita untuk memperjuangkan itu. Kami menganggap pembahasan ini sudah memenuhi syarat untuk diajukan guna dibahas di Badan Anggaran DPR RI," kata dia.
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando berharap tambahan anggaran yang diusulkan dapat diperjuangkan di Badan Anggaran DPR RI.
Menurut dia, kebutuhan perpustakaan di daerah, baik bahan bacaan, fasilitas perpustakaan bergerak, maupun pembangunan fisik perpustakaan masih banyak.
Baca juga: Kepala Perpusnas: Literasi harus dorong Indonesia jadi negara produsen
"Kami harap anggaran tambahan ini dapat diperjuangkan agar setidaknya dapat menambah anggaran dan memperkecil beban kita yang sangat besar, terutama dalam upaya mengubah cara berpikir masyarakat," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
