London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (12/6/2023), menghentikan kerugian tiga hari beruntun, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menguat 0,11 persen atau 8,33 poin menjadi menetap di 7.570,69 poin.

Indeks FTSE 100 tergerus 0,49 persen atau 37,38 poin menjadi 7.562,36 poin pada Jumat (9/6/2023), setelah berkurang 0,32 persen atau 24,60 poin menjadi 7.599,74 poin pada Kamis (8/6/2023), dan tergelincir 0,05 persen atau 3,76 poin menjadi 7.624,34 poin pada Rabu (7/6/2023).

Ocado Group PLC, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring, meningkat 3,62 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham adalah perusahaan industri bahan kimia khusus Inggris Croda International PLC yang bertambah 3,19 persen; serta perusahaan operator pasar daring otomotif Inggris dan bisnis iklan baris Auto Trader Group PLC yang terangkat 3,11 persen.

Sementara itu, dikutip dari Xinhua, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang kehilangan 5,13 persen; serta perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC merosot 4,22 persen.

Baca juga: Saham Jerman berakhir positif, indeks DAX 40 terangkat 0,93 persen
Baca juga: Saham Prancis berbalik menguat, indeks CAC 40 bangkit 0,52 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka naik, fokus keputusan suku bunga bank sentral


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023