Pemotongan ini akan menurunkan biaya pinjaman baru, serta pembayaran bunga atas pinjaman yang ada
Shanghai/Singapura (ANTARA) - China memangkas suku bunga acuan pinjamannya pada Selasa, dalam pelonggaran pertama dalam 10 bulan, karena otoritas berusaha untuk menopang pemulihan yang melambat di ekonomi terbesar kedua di dunia itu dengan lebih banyak stimulus yang diharapkan.

Pelonggaran moneter terbaru datang saat pemulihan pasca-pandemi China menunjukkan tanda-tanda kehilangan tenaga setelah beberapa momentum awal pada kuartal pertama tahun ini.

Suku bunga dasar pinjaman (LPR-loan prime rate) satu tahun diturunkan sebesar 10 basis poin menjadi 3,55 persen, sedangkan LPR lima tahun dipotong dengan margin yang sama menjadi 4,20 persen dari 4,30 persen.

Jajak pendapat Reuters dari 32 pelaku pasar menunjukkan semua responden mengharapkan pengurangan untuk kedua suku bunga.

Bank Sentral China (PBoC) menurunkan suku bunga kebijakan jangka pendek dan menengah minggu lalu, menandakan akan memulai putaran lain pelonggaran dalam pengaturan moneter guna mendorong pemulihan.

Suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF-medium-term lending facility) berfungsi sebagai panduan untuk LPR dan sebagian besar pasar memperkirakan suku bunga jangka menengah sebagai pendahulu untuk setiap perubahan suku bunga acuan pinjaman.

"Pemotongan ini akan menurunkan biaya pinjaman baru, serta pembayaran bunga atas pinjaman yang ada," kata Julian Evans-Pritchard, kepala ekonomi China di Capital Economics.

"Itu seharusnya menawarkan sedikit dukungan untuk kegiatan ekonomi. Tapi kami pikir itu tidak mungkin mendorong percepatan pertumbuhan kredit yang tajam, karena permintaan kredit yang lemah."

Kabinet China bertemu pada Jumat (16/6) untuk membahas langkah-langkah guna memacu pertumbuhan ekonomi dan menjanjikan lebih banyak dukungan kebijakan.

"Lebih banyak langkah kebijakan dapat diluncurkan secara terpisah, termasuk tidak terbatas pada pemotongan kumulatif 25 basis poin untuk LPR pada akhir tahun, dan langkah pelonggaran properti untuk memotong rasio pembayaran atau suku bunga hipotek, tetepi juga beberapa bentuk dukungan konsumsi," analis di penelitian global BofA mengatakan dalam sebuah catatan.

"Pelonggaran marjinal seperti itu mungkin akan membantu mencegah pertumbuhan melambat tajam, tetapi tidak mungkin menawarkan dorongan kuat untuk membalikkan penurunan pertumbuhan dalam waktu dekat," kata mereka, menurunkan perkiraan prospek pertumbuhan ekonomi China untuk tahun ini menjadi 5,7 persen dari sebelumnya 6,3 persen.

Beberapa bank investasi global memangkas perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto 2023 untuk China setelah data Mei menunjukkan pemulihan goyah.

LPR, yang biasanya dikenakan oleh bank kepada nasabah terbaiknya, ditetapkan oleh 18 bank komersial yang ditunjuk yang mengajukan suku bunga yang diusulkan ke bank sentral setiap bulan.

Sebagian besar pinjaman baru dan terhutang di China didasarkan pada LPR satu tahun, sedangkan suku bunga lima tahun mempengaruhi perkiraan hipotek. China terakhir memangkas kedua LPR pada Agustus 2022 untuk mendorong perekonomian.

Baca juga: China pangkas suku bunga fasilitas pinjaman tetap

Baca juga: Gubernur PBOC: China optimistis dan mampu capai target pertumbuhan

Baca juga: Bank sentral China tekankan stabilitas keuangan jadi tugas utama

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023