Saya sudah mencari tahu informasi kabar grup itu, tapi ternyata tidak benar. Saya juga sudah tanya ke sekolah-sekolah, tidak ada
Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, memastikan tak ada murid Sekolah Dasar (SD) yang tergabung dalam grup percakapan WhatsApp (WA) Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) seperti yang ramai sejak satu pekan terakhir.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, di Pekanbaru, Selasa, menyampaikan hal itu sesuai hasil penelusuran yang dilakukan di seluruh sekolah tingkat SD. Ia mengaku juga mengkonfirmasi ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Riau tempat informasi tersebut berawal.

"Saya sudah mencari tahu informasi kabar grup itu, tapi ternyata tidak benar. Saya juga sudah tanya ke sekolah-sekolah, tidak ada," katanya

Menurut DPPPA, lanjutnya, berita itu karena ada miskomunikasi dengan pihak yang pertama menulis pemberitaan tentang grup WA LGBT murid SD. Jamal mengaku juga tidak yakin ada murid SD yang terlibat perilaku seks menyimpang LGBT.

"Karena yang kita tahu, anak SD belum sampai kepada hal-hal begituan. Biasanya anak-anak SD sebagai korban pelecehan orang-orang dewasa, bukan kebutuhan mereka soal itu, makanya saya heran," ujarnya.

Baca juga: MUI imbau jangan berikan ruang pada LGBT di Medan

Meski informasi yang beredar dipastikan tidak benar, namun pihaknya akan tetap melakukan berbagai upaya, agar pengaruh LGBT tidak masuk ke lingkungan sekolah. Upaya ini juga sesuai arahan Pejabat Walikota Pekanbaru Muflihun.

"Seperti Hari Jumat, kami sudah meminta agar pihak sekolah menggelar pengajian dengan temanya bahaya LGBT," paparnya.

Di samping itu, orangtua juga diminta mengawasi pergaulan anak agar tidak terjerumus ke tindakan yang melanggar aturan. "Orang tua juga harus sering-sering membuka HP anak itu. Karena memang sumbernya ini kan kita tidak tahu, sulit kita menentukan yang mana," tuturnya.

Seperti diketahui, warga Pekanbaru sempat dihebohkan dengan informasi adanya grup WA LGBT yang pesertanya merupakan murid di salah satu sekolah dasar. Hanya saja dari pemberitaan, tidak ada satupun yang menyebut SD dimaksud.

Baca juga: Satpol PP Pekanbaru gencar berantas LGBT
Baca juga: Legislator minta pemerintah antisipasi penyebaran LGBT

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023