Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI resmi meluncurkan beasiswa Cendekia BAZNAS dengan menggandeng 111 perguruan tinggi dan 48 Mahad Aly' di Indonesia sebagai bagian dari pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).   

"Jaringan kampus ini di 111 kampus ditambah dengan 48 Mahad Aly' menjadi jaringan yang sangat penting bagi BAZNAS. Mari kita ubah nasib mustahik agar bisa berkesempatan di kampus-kampus untuk bisa mengubah dia, keluarganya, bahkan masyarakat sekitarnya," ujar Ketua BAZNAS RI Noor Achmad di Jakarta, Selasa.  

Peresmian beasiswa itu disampaikan Noor saat menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 111 perguruan tinggi dan 48 Mahad Aly' di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Noor mengatakan sinergi dengan seratusan kampus tersebut sebagai bagian dari upaya BAZNAS untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM), utamanya mustahik (penerima manfaat beasiswa). Para penerima beasiswa BAZNAS diharapkan dapat mengubah nasib mereka lewat beasiswa.   

Berdasarkan catatan BAZNAS, dalam kurun waktu dua tahun terakhir sudah ada dua juta penerima beasiswa BAZNAS di seluruh Indonesia yang diberikan baik oleh pusat maupun kabupaten/kota. Pada awal 2023 terdapat 2.500 penerima beasiswa yang diterima di 111 kampus.

Kehadiran beasiswa BAZNAS ini, kata dia, akan melengkapi beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). BAZNAS memberikan afirmasi beasiswa untuk tingkatan S1, S2, hingga S3.

"Kita harapkan anak-anak kita yang kurang mampu bisa kuliah, mendapat kesempatan di perguruan tinggi favorit agar nasib mereka dan keluarganya bisa terangkat dengan baik," kata dia.

Di samping itu, Noor memberi masukan kepada perguruan tinggi untuk membuka program studi zakat. Menurut dia, BAZNAS membutuhkan sumber daya yang kompeten untuk mengelola dana zakat di seluruh Indonesia. Pasalnya, saat ini banyak pimpinan BAZNAS di daerah yang bukan berasal dari prodi zakat.

"Lulusan prodi tersebut akan sangat bermanfaat dan kami perlukan di seluruh Indonesia," kata dia.

Penguatan SDM ini juga menjadi salah satu program prioritas BAZNAS demi mengoptimalkan pengumpulan dan pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah yang potensi per tahunnya mencapai Rp375 triliun. Namun saat ini, BAZNAS baru bisa mengumpulkan sekitar Rp22 triliun yang berasal dari pusat, daerah, hingga lembaga amil zakat lain.

"Di tahun 2023 kita targetkan Rp33 triliun. Artinya, kami masih membutuhkan SDM yang kuat untuk mencapai hal itu. Di samping itu kami mencoba untuk terus memperkuat infrastruktur BAZNAS," ujarnya.

Baca juga: Target BAZNAS kumpulkan kurban se-Indonesia sentuh Rp13 triliun

Baca juga: Baznas targetkan pengumpulan kurban capai 10.000 ekor

Baca juga: Baznas perkuat kerja sama dengan KSRelief di bidang kesejahteraan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023