Bengaluru (ANTARA) - Saham Inggris jatuh pada awal perdagangan Rabu, karena data yang menandakan tekanan harga membandel memperdalam kekhawatiran bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) mungkin perlu berbuat lebih banyak, dengan investor juga menunggu petunjuk baru tentang rencana pengetatan kebijakan Federal Reserve dari Ketua Jerome Powell.

Ditekan oleh penguatan sterling, indeks saham-saham unggulan atau blue-chips FTSE 100 yang berorientasi ekspor merosot 0,5 persen pada pukul 07.10 GMT. Indeks saham-saham berkapitalisasi besar atau mid-caps FTSE 250 yang fokus ke pasar domestik tergelincir 0,7 persen.

Setelah data menunjukkan inflasi konsumen tidak berubah pada 8,7 persen pada Mei, bertentangan dengan ekspektasi penurunan tipis, pedagang menaikkan taruhan mereka untuk kenaikan suku bunga BoE 50 basis poin (bps) pada Kamis (22/6/2023) dari kenaikan 25 basis poin yang diantisipasi sebelumnya.

Dalam sebuah kesaksian di kemudian hari, Powell siap untuk ditanyai tentang masa depan kenaikan suku bunga oleh bank sentral paling berpengaruh di dunia itu.

Melawan tren pasar yang lebih luas yang lemah, saham energi menguat 0,4 persen, mengikuti harga minyak mentah yang lebih tinggi

Halfords melonjak 5,4 persen terkait rencana untuk menumbuhkan pangsa pasar sepeda dan suku cadang mobilnya untuk meningkatkan keuntungan, sementara Berkeley Group Holdings turun 2,3 persen setelah pembuat rumah kelas atas itu memperingatkan kekhawatiran permintaan.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023