Mataram (ANTARA) - Sebanyak 2.023 penenun dari anak-anak sampai orang tua di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, siap memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia dalam kegiatan bertajuk "Begawe Jelo Nyesek"  sebagai rangkaian LIMOFF 2023.

"Rekor MURI ini menjadi salah satu gong untuk menjadikan NTB eksis di industri fesyen," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan rekor MURI penenun terbanyak ini sebelumnya di pegang lama oleh Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Makanya kita melibatkan 2.023 para penenun Daru Desa Sukarara Lombok Tengah. Untuk jumlah penenun sesuai dengan tahun 2023," ujar Ketua Panitia LIMOFF 2023 ini.

Menurut dia profesi penenun ini menjanjikan sebagai mata pencaharian baik dalam industri pariwisata maupun fesyen.

"Kegiatan Begawe Jelo Nyesek diharapkan menjadi event yang rutin dan kita dorong menjadi skala nasional," katanya.

Sementara Kepala Desa Sukarara Saman Budi menjelaskan kegiatan Begawe Jelo Nyesek ini merupakan acara kelima kalinya di Desa Sukarara.

"Awalnya hanya 1.500 penenun yang disiapkan. Namun, untuk mencapai target rekor MURI maka penenun yang dihadirkan pun sebanyak 2.023 sesuai dengan tahun yang diadakan," ujarnya.

Ia mengatakan di Desa Sukarara sendiri terdapat 3.200 penenun. Di mana 2.023 penenun yang diterjunkan nanti siap menenun seharian penuh.

"Kegiatan ini akan menjadi penyemangat dan membangkitkan gairah para penenun lokal kita," katanya.

Diketahui Lombok International Modest Fashion Festival (LIMOFF) digelar di kawasan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB pada 6 - 9 Juli 2023.


Baca juga: Fesyen show digelar di Mandalika angkat budaya tenun Lombok

Baca juga: Bekraf fasilitasi tenun lombok rambah bisnis fesyen

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023