Jakarta (ANTARA) - Perayaan Idul Adha menjadi momentum untuk umat Islam memperkuat penerapan nilai keteladanan dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, kata Khatib Shalat Idul Adha 1444 Hijriah di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta Arif Satria.

"Kontekstualisasi nilai-nilai Nabi Ibrahim AS dan para nabi dalam menghadapi ujian, bisa menjadi salah satu rujukan penting bagi kita dalam merespons ujian-ujian yang terus berdatangan," kata dia di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan sejumlah nilai kehidupan yang perlu digali oleh umat Islam berkaitan dengan Idul Adha dan kisah Nabi Ibrahim, antara lain sikap positif dalam menghadapi ujian hidup.

Sikap positif ini, katanya, hanya bisa dimiliki oleh orang yang memiliki kecerdasan spiritual dan religiusitas yang tinggi, yakni orang yang meyakini bahwa Allah akan selalu memberikan skenario hidup yang terbaik.

Arif yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor tersebut, juga mengatakan perlu kesabaran proaktif dan bukan hanya kesabaran pasif.

"Ketika ujian datang, maka semua nabi tidak serta-merta hanya duduk diam memohon doa kepada Allah, tetapi juga menjalankan strategi untuk menghadapi ujian tersebut. Ikhtiar untuk melewati masa-masa sulit harus terus dilakukan," ujar dia.

Ia mengatakan bahwa kesabaran proaktif selalu ditandai dengan perjuangan total secara lahiriah dan batiniah.

Baca juga: Warga Yogyakarta antusias Shalat Idul Adha bersama Presiden Jokowi

Ia juga menjelaskan tentang nilai kebersamaan dan kepedulian sosial.

Arif mengatakan bahwa manusia diciptakan untuk saling tergantung. Alam memiliki karakteristik yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi konstruksi kebudayaan. Alam memiliki sifat beragam, saling tergantung, dan berjejaring.

"Kita harus belajar dari bagaimana alam bekerja. Karena itu manusia diciptakan dengan keragaman, sehingga interdependensi dan berjejaring adalah kondisi yang perlu kita upayakan," kata dia.

Ia mengatakan tentang nilai dalam perayaan Idul Adha sebagai momentum manusia untuk berbagi.

"Pembagian hewan kurban kepada yang berhak merupakan simbol pentingnya semangat berbagi. Mestinya semangat berbagi tidak hanya saat Idul Adha tetapi juga pada hari-hari yang lain," ujar dia.

Ia menyebutkan semangat berbagi sebagai modal sosial penting bagi keberlanjutan hidup manusia.

"Semangat berbagi di antara kita bisa mendorong jaringan sosial yang semakin kuat dan tumbuhnya rasa saling percaya, dan ini semua bekal sosial yang sangat penting bagi kemajuan kita," kata Arif.

Baca juga: Pemkot Pangkalapinang alihkan tempat Shalat Idul Adha ke Masjid Jami'
Baca juga: Wandan Kultur suguhkan Samra, hibur warga Ambon usai Shalat Idul Adha
Baca juga: Mahfud MD berkhotbah utamakan persaudaraan di tahun politik

 

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023