London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (29/6/2023), menghentikan reli selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,38 persen atau 28,80 poin menjadi menetap di 7.471,69 poin.

Indeks FTSE 100 terkerek 0,52 persen atau 39,03 poin menjadi 7.500,49 poin pada Rabu (28/6/2023), setelah bertambah 0,11 persen atau 7,88 poin menjadi 7.461,46 poin pada Selasa (27/6/2023), dan tergerus 0,11 persen atau 8,29 poin menjadi 7.453,58 poin pada Senin (26/6/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan peritel diskon barang dagangan umum yang menjual produk mulai dari elektronik hingga perlengkapan rumah tangga B&M European Value Retail SA terperosok 4,99 persen; serta perusahaan penyedia manajemen fasilitas terintegrasi penuh Rentokil Initial PLC anjlok 4,73 persen.

Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melonjak 3,24 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan bank universal multinasional Inggris Barclays PLC yang meningkat 2,01 persen; serta perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring Ocado Group PLC menguat 1,96 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023