Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) terus berupaya menjaring atlet potensial di Tanah Air, salah satunya melalui kejuaraan Indonesia Gymnastics Open 2023 di Tangerang Convention Center dan GOR Jatiuwung, Tangerang Banten, 2-5 Juli.

Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati Irawan mengatakan lebih dari 500 pesenam dari berbagai daerah akan mengikuti ajang yang merupakan program tahunan itu guna melihat potensi atlet muda dari seluruh Indonesia sekaligus sebagai ajang penyaringan bibit-bibit unggul pesenam di Tanah Air.

"Ajang ini untuk pembibitan, nantinya setelah ada juara, kami akan bina untuk talent scouting," ujar Ita kepada ANTARA via telepon, Jumat.

Indonesia Open 2023, lanjut Ita, merupakan edisi kedua setelah tahun lalu PB Persani juga sukses menggelar ajang serupa. Dalam pelaksanaannya, ajang ini melombakan tiga disiplin senam yakni aerobic, artistic, dan rhythmic.

Ita mengungkapkan kompetisi khususnya untuk usia muda menjadi penting untuk menjaga regenerasi atlet. "Itu yang harus terus dipersiapkan. Mohon doa dan dukungannya semoga ke depan akan ada atlet yang bisa membawa nama harum Indonesia di pentas dunia," ujar Ita.

Baca juga: Kemenpora harap kepengurusan baru PB Persani dorong prestasi senam

PB Persani juga terus menjalankan program untuk meningkatkan prestasi senam Indonesia. Saat ini, salah satu fokus utama adalah meloloskan atlet Merah Putih ke pesta olahraga terbesar di dunia yakni Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis.

Atlet yang dipersiapkan adalah Rifda Irfanaluthfi. PB Persani pun bakal mengirim Rifda ke Belanda untuk pemusatan latihan (TC) sebagai persiapan menuju Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2023 di Antwerp, Belgia pada 30 September-8 Oktober.

"Rifda nanti akan berangkat ke Belanda, tapi tidak lama. Rencana berangkat jelang ke Belgia. Di Belanda katakan tiga pekan atau satu bulan. Tetapi kami masih menggodok lagi, apakah butuh waktu lebih dari itu. Misalkan tiga bulan. Kami akan berdiskusi lagi," kata Ita.

Belanda dipilih sebagai lokasi persiapan Rifda menghadapi Kejuaraan Dunia 2023 karena memiliki sarana dan prasarana pelatihan yang memadai, ditunjang dengan pelatih yang memiliki pengalaman.

"Alat-alat di Belanda bagus. Bukan alat utama untuk kompetisi, tetapi alat pendukung untuk latihan bagus. Misalnya ada sauna, kolam es yang penting untuk otot. Kemudian ada tempat fitness center, ada alat bantu juga di ruangan untuk senamnya, dan lain sebagainya," kata Ita.

Kondisi tersebut berbeda dengan di Indonesia. Menurut Ita fasilitas latihan untuk cabang olahraga senam di Tanah Air belum memadai. Padahal senam, khususnya artistik merupakan cabang Olimpiade sekaligus prioritas dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Kejuaraan Dunia 2023, lanjut Ita, merupakan kualifikasi untuk Olimpiade Paris.

Peluang Rifda untuk tampil di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut terbuka lebar. Terlebih Rifda terus menunjukkan konsistensi dan memiliki tekad besar untuk bisa membawa Indonesia di pentas dunia.

Dia memastikan lolos ke Kejuaraan Dunia 2023 setelah tampil ciamik pada Kejuaraan Asia Senam Artistik di OCBC Arena, Kallang, Singapura, 10-18 Juni.

Baca juga: Rifda ke Kejuaraan Dunia Senam 2023 seusai tampil ciamik di Singapura
Baca juga: Rifda ke Belanda dalam persiapan Kejuaraan Dunia Senam 2023 di Belgia

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023