Makassar (ANTARA) - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Start Up Unhas dengan judul Rumah Olah, kembali meraih pendanaan pada Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2023.

Program PPK Ormawa merupakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Ketua Tim Rumah Olah Unhas, Muhammad Alif Maulana di Makassar, Selasa, mengatakan pengabdian ini akan berjalan dalam kurun waktu mulai Juni hingga November 2023.

Rumah Olah menyasar masyarakat Desa Benteng Gajah, Maros, untuk menyalurkan sampahnya ke Rumah Olah yang kemudian diolah menjadi berbagai produk dan disalurkan kembali ke masyarakat.

Baca juga: Unhas-University of Hawaii Manoa kerja sama riset dan pelatihan

Baca juga: Dubes Uni Eropa tinjau pengembangan program KfW RS Unhas


“Dalam menjalankan program ini, kami melaksanakan beberapa tahapan, mulai dari pengembangan tim pusat pengolahan sampah, pengembangan aplikasi, pemberdayaan pengolahan sampah, proses branding aplikasi, lokakarya, monitoring dan evaluasi hingga perluasan mitra penggunaan aplikasi,” ujar Alif Maulana.

Ia menjelaskan, PPK Ormawa Rumah Olah ini melibatkan 15 anggota UKM Start Up dengan dosen pendamping Sahriyanti Saad S Hut MSi PhD.

Rumah Olah mengusung konsep sistem pengolahan sampah secara sirkular dengan mekanisme pengelolaan menjadi produk akuaponik, pupuk, dan budidaya maggot yang akan kembali didistribusikan kepada masyarakat.

Sebagai UKM yang fokus pada pengembangan entrepreneur berbasis digital, UKM Start Up mewujudkan program Rumah Olah dengan pemanfaatan teknologi aplikasi bernama olah.ind. Aplikasi ini sebagai media yang mempermudah pengumpulan sampah dan distribusi produk olahan yang dihasilkan.

Tidak hanya itu, program Rumah Olah ini menjadi wadah bagi kader UKM dalam meningkatkan kapasitas dalam penerapan pengetahuan terkait bidang ilmu masing-masing anggota. Selain itu, juga menjadi kontribusi UKM Start Up pada penyelesaian masalah di masyarakat serta peningkatan empati sosial bagi anggota.

“Program pengabdian ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Benteng Gajah, khususnya Karang Taruna sebagai partner kolaborasi kami di desa,” tambah Alif Maulana.

Tahun ini, total subproposal yang dikirim oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia mencapai 2.210. Setelah melalui seleksi yang ketat, terpilih sebanyak 608 subproposal untuk menerapkan program pengabdian, salah satunya adalah UKM Start Up Unhas dengan judul Rumah Olah.

Baca juga: BRIN-FKM Unhas bahas peluang kerja sama penelitian

Baca juga: Mahasiswa Unhas sabet perak ajang ONMIPA Kemendikbudristek di ITB

 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023