Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dr Pipim S. Bayasari, Sp.DV mengingatkan tabir surya perlu dioleskan ulang setiap dua jam sekali dalam sehari demi melindungi kulit dari dampak buruk sinar ultraviolet.

"Sunscreen itu hanya bekerja secara dua jam, setelah itu hilang, tidak ada kerjanya lagi," ujar dia dalam sebuah acara kesehatan yang digelar secara daring, Selasa.

Pipim yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia itu juga mengingatkan seseorang sebaiknya mengoleskan tabir surya sebanyak dua ruas jari 30 menit sebelum menjalani kegiatan di luar rumah.

Kemudian, khusus untuk mereka yang menggunakan tabir surya semprot atau spray pada wajah, sebaiknya mengaplikasikannya enam kali semprotan dalam satu kali pemakaian.

"Cara penggunaan spray yang benar itu adalah per area kita harus mem-pump enam kali, enam kali spray. Tapi kalau hanya sekali partikel akan mencar jadi tidak akan meng-cover," kata Pipim.

Baca juga: Ini yang bisa terjadi kalau pakai tabir surya kedaluwarsa

Tabir surya menjadi salah satu produk pelindung kulit dari dampak buruk sinar ultraviolet khususnya UVA yang dapat menyebabkan penuaan kulit. Seseorang tetap disarankan menggunakannya walau hanya berada di dalam ruangan atau saat kondisi hujan dan bersalju.

Selain tabir surya, orang-orang juga perlu mengoleskan pelembap pada kulit demi menghindari transepidermal water loss (TWL) yakni proses kehilangan air dari dalam tubuh melalui lapisan epidermis yang menyebabkan kulit kering dan sangat mudah terpapar infeksi, serta faktor lain penyebab dampak buruk pada kulit.

Pipim lalu menyarankan orang-orang menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit dan dimulai dengan sabun pembersih wajah.

Pada kulit kering misalnya, gunakan produk sabun dengan pH rendah seperti produk bayi agar kulitnya lebih lembap, sementara pada kulit cenderung berminyak, sebaiknya pilih sabun dengan pH alkali untuk akan membantu me-reduce sebum.

"Perawatan lain konsumsi suplemen karena tidak bisa semua ditopang dari luar atau topikal, jadi harus ada yang masuk dari dalam," tutur dia.

Menurut Pimpim, pelembap dapat memperbaiki skin barrier atau lapisan teratas kulit yang berpesan melindungi kulit dan tubuh, di bulan kedua, sedangkan suplemen atau sesuatu yang diminum seperti kolegan biasanya akan memperbaiki skin barrier di bulan kedua atau ketiga, tergantung metabolisme tubuh.

Baca juga: BPOM batasi senyawa 4-MBC pada produk tabir surya maksimal 4 persen

Baca juga: Rekomendasi SPF & PA tabir surya bagi pegiat kegiatan luar ruang

Baca juga: Tiga produk perawatan kulit yang harus dibawa saat bepergian

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023