Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia jatuh ke level terendah lebih dari 15 bulan melewati 92 terhadap dolar pada awal perdagangan Kamis, terhambat oleh permintaan yang kuat untuk mata uang asing dan memperpanjang kerugiannya sejak pemberontakan bersenjata pada akhir Juni menjadi lebih dari 8,0 persen.

Kontrol modal telah membantu melindungi rubel terhadap geopolitik dalam lebih dari 16 bulan sejak Rusia menginvasi Ukraina, tetapi pawai pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin yang dibatalkan menuju Moskow pada 24 Juni telah bergema melalui pasar dan menimbulkan pertanyaan tentang cengkeraman kekuasaan Presiden Vladimir Putin.

Pada pukul 06.30 GMT, rubel melemah 1,8 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 92,66, terlemah sejak 28 Maret 2022. Rubel kehilangan 1,5 persen untuk diperdagangkan pada 100,50 versus euro, melewati ambang batas 100 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 15 bulan, dan turun 1,8 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 12,76.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 76,43 dolar AS per barel.

Baca juga: Dolar menguat di Asia, risalah Fed angkat taruhan kenaikan suku bunga
Baca juga: Yuan China merosot 130 basis poin menjadi 7,2098 terhadap dolar AS
Baca juga: Rupiah diperkirakan melemah karena sinyal The Fed menaikkan suku bunga

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023