Unggulan teratas asal Spanyol, yang mencapai 16 besar tahun lalu, itu berusaha menjadi petenis termuda ketiga di Era Open yang memenangi gelar setelah Boris Becker dan Bjorn Borg.
Petenis berusia 20 tahun, yang dianggap sebagai ancaman terbesar bagi juara bertahan Novak Djokovic, itu memenangi pertandingan pembukaannya melawan petenis veteran asal Prancis Jeremy Chardy, Selasa (4/7).
Namun, hujan deras yang mengacaukan jadwal di All England Club, membuat Djokovic, yang beraksi Jumat malam melawan Stan Wawrinka, berada satu babak di depan rivalnya itu.
Sebuah break tunggal sudah cukup bagi Alcaraz untuk menyegel set pertama dan ia memenangi tie-break set kedua untuk menguasai pertandingan.
Ia kembali mematahkan servis peringkat 84 Muller pada gim kedelapan set ketiga dan melakukan servis untuk pertandingan tersebut.
Juara US Open itu memenangi gelar lapangan rumput pertamanya di Queen's bulan lalu.
"Saya sangat, sangat senang bermain di sini lagi dan kali ini dengan kemenangan di lapangan yang sangat indah ini," kata Alcaraz, dikutip dari AFP, Sabtu.
"Saya ingin menikmati setiap detik dan saya pikir saya melakukannya."
Alcaraz mengatakan dia belajar dengan cepat di lapangan rumput di mana dia baru bermain di turnamen keempatnya di lapangan rumput.
"Saya bermain sangat, sangat baik di rumput. Saya bukan orang yang berpengalaman seperti pemain lain, tetapi saya menikmati bermain di rumput... menjadi lebih baik di setiap pertandingan yang saya mainkan," ujar Alcaraz.
"Bermain di sini di Wimbledon adalah sesuatu yang istimewa. Anda merasa berbeda dibandingkan turnamen lainnya."
Baca juga: Tsitsipas tekuk Thiem untuk tantang Murray di babak kedua Wimbledon
Baca juga: Bertabur bintang, David Beckham hingga Katy Perry hadir di Wimbledon
Baca juga: Medvedev tersentuh dengan sambutan penggemar Wimbledon
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023
