Baturaja (ANTARA) - Sebanyak 1.515 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, diprioritaskan menerima bantuan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) pada 2023.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) OKU Luqmanul Hakim melalui Subkoordinator Ekonomi Sri Dewabrata di Baturaja, Senin, mengatakan BPBL merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga kurang mampu.

"Dalam program ini sebanyak 1.515 KK di wilayah itu diusulkan sebagai penerima bantuan sesuai dengan surat Bupati OKU Nomor: 050/XXXIX.04/2023," katanya.

Baca juga: 12.865 RT miskin di Jabar peroleh listrik gratis dari PLN

Sebanyak 1.515 KK tersebut tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Sinar Peninjauan, Ulu Ogan, Lengkiti, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, dan Lubuk Raja dengan total 39 desa yang akan menikmati program dari pemerintah pusat itu.

Menurut dia, penerima bantuan BPBL terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial atau Dinas Sosial OKU yang masuk kategori masyarakat tidak mampu.

Bantuan dalam program ini meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN, dan pengisian token listrik perdana.

Baca juga: Anggota DPR kawal program BPBL bagi warga miskin

“Penerima manfaat program BPBL nantinya menjadi pelanggan PT PLN (Persero) golongan 450 VA subsidi,” katanya.

Calon penerima manfaat program BPBL OKU saat ini masih proses verifikasi lapangan (verpal) oleh pihak PLN Baturaja dan ditargetkan pada akhir Juli 2023 berkas usulan sudah disampaikan ke Kementerian ESDM.

Program BPBL ini, kata dia, akan dikolaborasikan dengan Dinas Perkim OKU melalui program bedah rumah karena tidak sedikit warga yang rumahnya direnovasi belum disertai jaringan listrik.

Baca juga: PLN Kalselteng-Medco teken jual beli listrik untuk mitigasi rumah kaca

Dia menjelaskan, program BPBL selain menjadi bentuk kepedulian pemerintah kepada warga kurang mampu, juga sebagai solusi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi penggunaan listrik masyarakat.

“Secara umum 98 persen menikmati listrik, kecuali daerah yang sulit terjangkau listrik, seperti talang dan pelosok,” ujarnya.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023