Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) mengirim 18 wasit untuk mengikuti Seminar dan Penyegaran Wasit Internasional (IRS-IRRC) yang berlangsung di Bangkok, Thailand pada 7-11 Juli.

Ketua umum PBTI Thamrin Marzuki berharap dengan mengikuti kegiatan tersebut, kompetensi dan sebagian status wasit nasional Indonesia yang berlisensi Internasional dapat terus ditingkatkan.

“Selain bertujuan meningkatkan pengetahuan dan menyegarkan kembali berbagai muatan materi perwasitan yang harus ditingkatkan dengan peraturan yang dikeluarkan World Taekwondo (WT)," kata Thamrin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Keikutsertaan para wasit Indonesia kali ini, lanjut Thamrin, juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para wasit, agar wasit lebih dapat mengatur dengan baik pada kapasitas kepemimpinan.

"Baik sebagai Technical Delegate, CSB, Chief Referee, Review Jury (RJ), maupun sebagai Technical Assistant (TA)," ujar Thamrin menambahkan.

PBTI sangat konsen pada kapasitas dan kompetensi para wasit. Sebab, peranan wasit tidak bisa dilepaskan dari program pembinaan dan pengembangan prestasi atlet.

Tugas, kedudukan, dan kewenangan wasit, kata Thamrin, salah satu faktor penting sejauh mana kualitas pertandingan taekwondo di gelar, kualitas pertandingan akan menentukan bagaimana kualitas atlet yang dihasilkan.

Terkait pembinaan atlet, PBTI pekan lalu juga menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) taekwondo wilayah VI dan Bali Open Championships 2023 di GOR Widya Sabha Universitas Udayana, Bali, pada 7–9 Juli.

Sebanyak 1.068 atlet ikut serta dalam ajang tersebut. Rinciannya kategori pemula/ festival sebanyak 838 peserta dan kategori prestasi sebanyak 230 peserta. Mulai dari kelas kadet dan junior, berjibaku merebut tempat terbaik di ajang yang digelar rutin setiap tahun tersebut.

Thamrin berharap Kejurnas wilayah VI sebagai bagian dari rangkaian Kejurwil yang akan digelar di beberapa wilayah lainnya di Indonesia, dapat menghasilkan talenta-talenta baru taekwondoin muda berbakat, khususnya di kelas kadet dan junior.

Kehadiran atlet muda berbakat ini nantinya akan melengkapi keberadaan atlet yang lebih dulu berprestasi di kejurnas antar-wilayah tahun sebelumnya.

“Dengan terus bergulirnya secara kontinyu kejurnas antarwilayah setiap tahunnya, kami berharap kualitas talenta-talenta muda akan terus makin baik, merata dan daerah akan makin kompetitif bersaing. Tentunya ini akan sangat positif bagi terbentuknya kemampuan teknik, pengalaman, dan mental bertanding atlet yang telah terbiasa bertarung di kejuaraan sejak usia kadet dan junior.” Ujar Thamrin.

Sejak tahun lalu PBTI melaksanakan kejurnas taekwondo nasional yang dibagi enam wilayah. Wilayah I terdiri dari Aceh, Sumatra Utara, Kepri, Riau dan Sumatra Barat.

Wilayah II terdiri dari Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu Bangka Belitung, dan Lampung. Wilayah III terdiri dari Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Wilayah IV terdiri dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Wilayah V terdiri dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat. Adapun wilayah VI terdiri dari Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tanggara Barat, dan Papua.

“Pembagian 6 wilayah ini merupakan upaya kami bersama untuk menghasilkan formula pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo agar lebih terdesentralisasi lagi dan menciptakan pemerataan," katanya.

"Sehinga harapan kami dengan persaingan yang ketat dan kompetitif di wilayah masing-masing, proses kontinuitas identifikasi bakat atlet terus bisa di monitoring dan menjadi bagian penting dari proses regenerasi atlet taekwondo. Sasaran serta fokus kami memang untuk atlet kadet dan junior untuk proyeksi jangka panjang timnas taekwondo Indonesia ke depan," pungkas Thamrin.

Baca juga: PBTI siapkan program mulai dari TC di Korea hingga uji coba di Eropa
Baca juga: Indonesia raih emas di Kejuaraan Internasional Taekwondo di Bulgaria

 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023