Jakarta (ANTARA) - LG Electronics Inc. mengungkapkan visi baru untuk bisnisnya, mengubah diri menjadi "penyedia solusi kehidupan pintar," karena pasar peralatan rumah tradisional telah mengalami perubahan yang cepat.

Perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini mengatakan bahwa mereka akan lebih fokus dan mengalokasikan sumber daya pada produk non-perangkat keras, seperti bisnis smart home dan webOS, sistem operasi smart TV milik LG, dan solusi bisnis ke bisnis, termasuk bisnis suku cadang kendaraan listrik (EV).

LG juga mengatakan bahwa mereka akan terus memperluas jejaknya di area pertumbuhan baru yang mereka definisikan, seperti perawatan kesehatan digital dan stasiun pengisian untuk kendaraan listrik.

Dalam visi baru ini, perusahaan berencana meningkatkan pendapatan tahunan hingga 100 triliun won (sekitar Rp1,1 kuadriliun) pada tahun 2030, dari sekitar 65 triliun won (sekitar Rp761 triliun) tahun lalu.

Baca juga: Kemenperin sambut investasi R&D industri elektronik asal Korsel

LG mengatakan bahwa mereka akan mencoba meningkatkan proporsi ketiga sektor itu hingga mencapai 50 persen dari portofolio bisnis mereka pada tahun tersebut.

"Kami tidak akan puas menjadi produsen peralatan rumah terbaik, tetapi akan melompat ke depan menjadi perusahaan solusi kehidupan pintar, yang menghubungkan ruang dan pengalaman konsumen," kata CEO LG Electronics Cho Joo-wan dalam konferensi pers yang diadakan di LG Science Park di Seoul barat.

Langkah ini dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang berkelanjutan dan perubahan tren pasar peralatan rumah tangga, terutama setelah pandemi COVID-19.

Baca juga: LG Electronics dan startup Kanada kerja sama kembangkan chip AI

LG mengatakan bahwa bisnis mereka telah mencapai titik balik, dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, digitalisasi, dan elektrifikasi perangkat rumah tangga dan mobil.

Dalam beberapa tahun terakhir, LG telah berupaya untuk mendiversifikasi portofolio bisnisnya dan cerdik dalam mengambil keputusan bisnis yang tegas untuk tetap bersaing di lingkungan teknologi yang berubah dengan cepat.

Setelah keluar dari bisnis smartphone pada tahun 2021, perusahaan tersebut mengalokasikan lebih banyak sumber daya pada komponen kendaraan listrik, perangkat terhubung, rumah pintar, robotika, dan kecerdasan buatan (AI).

Baca juga: LG Electronics mulai produksi pengisi daya kendaraan listrik

LG pada akhir Mei mengumumkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan perusahaan startup komputasi AI asal Kanada, Tenstorrent, untuk mengembangkan chip yang berpotensi menggerakkan perangkat konsumen pintar dan produk otomotif LG.

Sekitar seminggu sebelumnya, LG mengumumkan dimulainya produksi massal pengisi daya kendaraan listrik.

Pada bulan April, perusahaan tersebut meluncurkan kampanye merek baru sebagai bagian dari upaya untuk menyesuaikan diri dengan selera dan kondisi pasar konsumen yang berubah, dan siap untuk terlibat lebih baik dengan konsumen. Demikian disiarkan Yonhap, Rabu (12/7).

Baca juga: Pelajar Indonesia menang dalam kompetisi IT global LG Electronics

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023