Data kekerasan perempuan dan anak di Papua tiga kali lebih tinggi secara nasional"
Biak (ANTARA News)  - Tiga badan dunia PBB yakni UN Woman, Unicef dan United Nation Population Fund  bersama Pemprov Papua menagertkan delapan sekolah dan lima desa menjadi percontohan bebas kekerasan anak dan perempuan.

Koordinator United Nation Population Fund Papua Samuel Polii di Biak, Rabu, mengatakan upaya mewujudkan program bebas kekerasan anak dan perempuan di Papua melibatkan berbagai instansi terkait di Provinsi Papua dan Pemkab setempat.

Samuel mengatakan instansi yang dilibatkan dalam program bebas kekerasan anak dan perempuan antara lain Polda Papua, Dinas Pendidikan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kamoung, Biro Pemberdayaan Perempuan, Pemderdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta berbagai SKPD terkait lainnya.

"Data kekerasan perempuan dan anak di Papua tiga kali lebih tinggi secara nasional, karena itu diperlukan regulasi khusus dalam menangani persoalan kekerasan anak dan perempuab," harap Samuel Polii.

Ia menyebutkan, kabupaten yang menjadi sasaran kegiatan bebas kekerasan anak dan perempuan yakni Kabupaten Jayapura dan Jayawijaya telah dilaksanakan sejak Maret 2011 hingga 31 Desember 2013.

Menyinggung motif kekerasan anak dan perempuan di Papua, menurut Samuel, sangat beragam motifnya, namun yang paling dominan akibat pengaruh minuman keras dan motif ekonomi.

"Kita harapkan setiap desa dan sekolah yang menjadi target bebas kekerasan anak dan perempuan mendirikan kelompok kerja sehingga menjadi tempat perlindungan serta tempat konsultasi dalam mengatasi kekerasan," kata Samuel Polii.

Pewarta: Muhsidin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013