"Mengapresiasi upaya peningkatan kerja sama di bidang dakwah kedua negara dan memastikan bahwa KBRI akan membantu memfasilitasi kerja sama ekonomi terkait dengan pembiayaan pembinaan para muallaf baik oleh Yayasan Kejayaan Muallaf maupun pihak-pihak lain di Indonesia," kata Kuasa Usaha ad interim KBRI Bandar Seri Begawan, Irwan Iding dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/7).
Rombongan yang berjumlah 67 orang itu terdiri atas pengurus yayasan dan Lembaga Majelis Taklim Muallaf Kalimantan Barat serta beberapa staf Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Selama pertemuan dengan pihak Pusat Da'wah Islamiah Kementerian Hal Ehwal Ugama Brunei, rombongan juga membahas sejumlah hal terkait dengan pembelajaran dan pembinaan bagi para muallaf beserta pembiayaannya.
Pimpinan rombongan Muhammad Damanhuri menyampaikan bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari Indonesia dari Brunei, khususnya dalam pengurusan muallaf.
Namun, dia menggarisbawahi bahwa berbeda dengan di Indonesia, pembinaan bagi para muallaf di Brunei sepenuhnya dibiayai Pemerintah.
“Harapan kami sebenarnya adalah bagaimana menemukan cara yang tepat untuk bisa memperoleh dana bagi pembinaan para Muallaf di Indonesia umumnya, dan di Kalbar khususnya”, kata Damanhuri.
Selama berada di Brunei, rombongan berkesempatan untuk mengunjungi Darul Karamah, Balai Khazanah Islam, Musium Alat Kebesaran Diraja dan Masjid Omar Ali Saifuddien.
Menjelang Tahun Baru Islam di Masjid Jame ‘Asr Hassanil Bolkiah rombongan juga berkesempatan untuk bersalaman dan berfoto bersama Sultan H. Hassanal Bolkiah.
Baca juga: RI mengajak Brunei dkk turut aktif terapkan Digital Business Center
Baca juga: KBRI terus dukung kerja sama pendidikan Indonesia dan Brunei
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023
