Satu peluru hanya sanggup menembus satu kepala dan ampuh digunakan di medan perang. Namun, satu buku justru sanggup menembus jutaan kepala
Surabaya (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mendorong mahasiswa untuk meningkatkan literasi sebagai dasar dalam meningkatkan inovasinya.

"Dengan demikian mahasiswa akan lebih siap kerja sebelum lulus. Bahkan mampu menciptakan lapangan kerja dengan inovasi yang dibuatnya," kata Syarif Bando dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin.

Maka itu, Syarif Bando menantang para mahasiswa berani terjun langsung mempraktikkan pengetahuan yang diperolehnya tanpa harus melalui kelulusan dulu.

Kemajuan teknologi tidak lepas dari kebiasaan membaca yang kemudian berkembang lewat inovasi dan kreativitas.

Baca juga: Bank DKI tingkatkan inklusi dan literasi keuangan di Pulau Pramuka
  "Satu peluru hanya sanggup menembus satu kepala dan ampuh digunakan di medan perang. Namun, satu buku justru sanggup menembus jutaan kepala, dan bahkan menumbuhkan keilmuan baru," ujarnya dalam pelaksanaan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) di Auditorium Vokasi Politeknik Negeri Jember (Polije).

Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Nur Purnamasidi menjelaskan kalau urusan literasi bukan main-main lagi. Tidak bisa dipandang enteng karena menyangkut pembangunan sumber daya manusia.
  "Undang-undang sudah menyiratkan jelas bahwa tujuan bernegara salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, justru alokasi anggaran literasi tidak sampai Rp1 triliun," ujar Purnamasidi.

Menurut dia, Indonesia dengan segala potensi kekayaan alamnya sering disebut akan mampu menghasilkan beragam komoditi unggulan.

Baca juga: BI mengingatkan penyedia jasa keuangan beri edukasi secara masif

Idealnya, masyarakat Indonesia pun punya kemampuan mengelola sumber daya alam dengan baik. Sayangnya, hal tersebut belum nampak.

"Kita masih lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik dibanding infrastruktur sumber daya manusia. Masih berpikir jangka pendek," katanya.
  Infrastruktur pembangunan manusia seperti infrastruktur literasi manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Karena maju mundurnya negara bisa ditentukan dari investasi keilmuan yang ditumbuhkan dari saat ini.

"Saya sering sampaikan dalam pembahasan anggaran agar pemerintah turut memprioritaskan pembangunan SDM sebagai upaya memanfaatkan bonus demografi penduduk," ucapnya.

Baca juga: OJK Cirebon terus tingkatkan literasi keuangan bagi masyarakat
Baca juga: BPKN ingatkan pentingnya literasi untuk lindungi dari bahaya digital

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023