Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia sedikit menguat pada awal perdagangan Kamis, melayang mendekati 90 terhadap dolar AS, tetapi tidak dapat mengikuti harga minyak yang lebih tinggi dan persiapan eksportir buat pembayaran pajak akhir bulan untuk mencatat kenaikan yang signifikan.

Pada pukul 07.24 GMT, rubel diperdagangkan 0,2 persen lebih kuat terhadap dolar pada 89,99 dan telah kehilangan 0,2 persen untuk diperdagangkan pada 100,08 versus euro. Mata uang Rusia juga telah turun 0,1 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 12,60.

Rubel sedang mencoba untuk bergerak melewati 90 terhadap dolar, kata Alexei Antonov dari Alor Broker, dan jika tembus, penguatan dapat dipercepat.

Rubel telah melemah tahun ini karena ekspor turun dan impor pulih, tetapi mencapai level terendah lebih dari 15 bulan pada awal Juli karena tekanan meningkat tajam menyusul pemberontakan bersenjata yang gagal oleh kelompok tentara bayaran Wagner pada akhir Juni.

Kenaikan suku bunga 100 basis poin yang lebih besar dari perkiraan minggu lalu oleh Bank Sentral Rusia menjadi 8,5 persen telah membatasi dampak langsung pada mata uang, tetapi suku bunga yang lebih tinggi akan memberikan dukungan rubel karena membuat investasi dalam aset-aset Rusia lebih menarik.

Pembayaran pajak jatuh tempo pada 28 Juli, di mana eksportir biasanya mengkonversi pendapatan mata uang asing untuk memenuhi kewajiban lokal, dapat menopang rubel.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 83,63 dolar AS per barel, mendekati level tertinggi lebih dari tiga bulan dan mendukung indeks saham Rusia.

Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 2.982,7 poin, sebelumnya menyentuh angka terkuatnya sejak sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Beberapa perusahaan besar yang mengumumkan dimulainya kembali pembayaran dividen pada Juni dan Juli telah mendukung indeks tersebut, tetapi tetap jauh di bawah rekor tertinggi di atas 4.000 poin yang dicapai pada akhir 2021, karena geopolitik.

Perusahaan yang melaporkan laba semester pertama juga mendukung indeks. Saham VTB Bank naik 1,5 persen setelah pemberi pinjaman itu menaikkan perkiraan pinjaman dan mengatakan berada di jalur untuk rekor laba tahun ini.

Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan pada 1.044,2 poin, mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Baca juga: Dolar jatuh di Asia, siklus kenaikan bunga Fed diperkirakan berakhir
Baca juga: Yuan naik lagi 30 basis poin menjadi 7,1265 terhadap dolar AS
Baca juga: Ekonom: Kekhawatiran potensi nada "hawkish" Fed lemahkan nilai tukar

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023