Baturaja (ANTARA) - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru menyebut bahwa Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjadi daerah percontohan dalam budi daya ikan gabus di provinsi setempat.

"Saya mengapresiasi, karena ketika daerah lain terlena, Kabupaten OKU sudah berbuat dengan membudidayakan ikan gabus,” kata Herman Deru saat meresmikan Kampung Budi Daya Ikan Gabus di Desa Martajaya, Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten OKU, Minggu.

Kampung Budidaya Ikan Gabus di atas lahan seluas satu hektare ini masuk dalam program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Dalam program ini pemerintah ingin mengubah cara pandang masyarakat dari konsumtif menjadi produktif.

Baca juga: Dirjen KKP ingatkan ikan gabus komoditas unggulan berbasis lokal

Menurut Deru, banyak manfaat dari ikan gabus, selain untuk dikonsumsi, ikan air tawar ini juga bisa dijadikan obat, bahkan albuminnya di ekspor ke China. “Saya berharap Kampung Budi Daya Ikan Gabus di OKU ini menjadi contoh bagi kabupaten lain di Sumsel dalam upaya menyejahterakan masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur memberikan bantuan berupa benih ikan dan mesin pakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta bibit alpukat, dan bawang merah dari Kementerian Pertanian.

Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah menambahkan bahwa pemerintah daerah bersama kelompok pembudidaya ikan gabus sejak tahun 2018 berinovasi untuk mengembangkan budi daya ikan gabus secara intensif di dalam kolam.

Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengembangkan usaha perikanan dan meningkatkan penghasilan kelompok pembudidaya ikan, membentuk sentra perikanan di Desa Marta Jaya, meningkatkan produktivitas bidang perikanan, dan mendukung stok kebutuhan ikan di tingkat lokal.

Teddy menyampaikan bahwa selama sekitar dua tahun, mereka berhasil membudidayakan ikan gabus setelah mengalami berbagai kendala dan kegagalan.

Baca juga: Mahasiswa Unja ciptakan minuman kolagen dari kulit ikan gabus

Baca juga: Peneliti Brawijaya olah sisik ikan gabus jadi kolagen


“Kurang lebih selama dua tahun kami membudidayakan ikan gabus dengan berbagai kendala dan kegagalan. Akhirnya, sekitar awal tahun 2020 berhasil membudidayakan ikan gabus mulai dari memijah, pendederan hingga pembesaran,” kata Teddy.

Pembudidaya ikan gabus ini mampu memproduksi benih sebanyak 60.000 ekor per tahun dan ikan konsumsi sebanyak 8.000 ekor per tahun.

Pada tahun 2022, kata dia, kelompok Karya Mandiri Jaya yang diketuai oleh Agus Sutikno itu meraih penghargaan Anugerah Inovator Provinsi Sumsel tahun 2022 dengan inovasi “Pindang Gabus (Program Intensifikasi Budi Daya dan Pengolahan Ikan Gabus) terbaik di Sumsel," ujarnya.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023