Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia meluncur ke level terendah lebih dari 16 bulan melewati 96 terhadap dolar pada awal perdagangan Senin, dirugikan oleh permintaan lokal yang kuat untuk mata uang asing dan biasanya dukungan yang lebih rendah dari eksportir pada awal bulan.

Rubel memperpanjang kerugian setelah turun lebih dari 4,0 persen terhadap dolar dan euro untuk mencatat salah satu minggu terburuk sepanjang tahun. Otoritas Rusia mengatakan pendapatan ekspor yang lebih rendah dan impor yang melonjak adalah penyebab utama melemahnya rubel.

Pada pukul 07.29 GMT, rubel melemah 0,3 persen terhadap dolar pada 96,01, sebelumnya mencapai 96,3675, titik terlemah sejak 28 Maret 2022.

Mata uang Rusia telah naik 0,1 persen untuk diperdagangkan pada 105,53 versus euro, setelah jatuh ke level terendah lebih dari 16 bulan melewati 106 pada Jumat (4/8/2023). Rubel diperdagangkan tidak berubah pada 13,33 terhadap yuan.

Rubel cenderung melemah setiap awal bulan setelah kehilangan dukungan dari periode pajak akhir bulan yang biasanya membuat perusahaan pengekspor mengubah pendapatan valuta asing untuk memenuhi kewajiban lokal.

Pelaku pasar juga menghubungkan kegugupan rubel dengan keluarnya perusahaan Barat dari Rusia, yang dapat memerlukan pembelian valas dalam jumlah besar dan mendorong volatilitas pasar mata uang.

Permintaan mata uang asing akan mereda, kata Alexey Antonov dari Alor Broker dalam sebuah catatan, karena importir dapat kehilangan kepercayaan pada kemampuan mereka menjual dengan harga rubel yang lebih tinggi.

"Namun, membeli rubel terhadap dolar masih menakutkan," kata Antonov. "Setiap hal negatif dapat memicu sedikit kepanikan di pasar valas dengan pasangan mata uang (dolar-rubel) di atas 100."

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 86,16 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia lebih tinggi, pulih setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya. Indeks RTS berdenominasi dolar naik 1,0 persen menjadi diperdagangkan di 1.025,9 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel terangkat 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 3.125,0 poin.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023