London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di zona merah pada perdagangan Senin waktu setempat (7/8/2023), berbalik melemah dari keuntungan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 0,13 persen atau 9,88 poin menjadi menetap di 7.554,49 poin.

Indeks FTSE 100 menguat 0,47 persen atau 35,21 poin menjadi 7.564,37 poin pada Jumat (4/8/2023), setelah merosot 0,43 persen atau 32,47 poin menjadi 7.529,16 poin pada Kamis (3/8/2023), dan terpuruk 1,36 persen atau 104,64 poin menjadi 7.561,63 poin pada Rabu (2/8/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan investment trust yang diperdagangkan secara publik dan berinvestasi secara global Scottish Mortgage Investment Trust PLC kehilangan 2,23 persen; serta perusahaan peritel diskon barang dagangan umum yang menjual produk elektronik hingga perlengkapan rumah tangga B&M European Value Retail SA turun 2,02 persen.

Sementara itu, Melrose Industries PLC, perusahaan manufaktur Inggris yang mengkhususkan diri dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan-perusahaan teknik, terangkat 2,61 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan farmasi multinasional Inggris yang memproduksi obat generik tanpa merek dan berlisensi Hikma Pharmaceuticals PLC bertambah 2,33 persen; serta ​​​​​​perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris​​​​ Rolls-Royce Holdings PLC menguat 1,45 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023