Bangkok (ANTARA) - Partai Pheu Thai mengungkapkan bahwa upayanya membentuk pemerintahan baru di Thailand sudah mendapat dukungan dari 14 partai, termasuk dua partai yang berafiliasi dengan militer.

Pernyataan ini disampaikan pada Senin atau sehari menjelang parlemen Thailand menggelar pemungutan suara untuk memilih perdana menteri baru negara itu.

Selama berpekan-pekan parlemen bikameral Thailand menemui jalan buntu dalam membentuk pemerintahan baru setelah pemilu 14 Mei.

Pemilu itu didominasi oleh dua partai yang sebelumnya beroposisi, yakni Move Forward yang memperoleh suara terbanyak dan Pheu Thai yang menduduki urutan kedua terbanyak.

Kedua partai itu mengalahkan partai-partai konservatif pro-militer dalam pemilu yang dianggap sebagai penolakan publik terhadap sembilan tahun pemerintahan yang dipimpin atau didukung militer royalis, yang menggulingkan pemerintahan Pheu Thai pada 2006 dan 2014.

Taipan real estat Srettha Thavisin dari partai populis Pheu Thai mendapat dukungan dari 14 partai untuk menjadi perdana menteri dalam pemungutan suara parlemen Selasa besok, kata Phumtham Wechayachai, wakil ketua partai tersebut.

Partai itu mengambil alih prakarsa membentuk pemerintahan baru Thailand setelah partai progresif Move Forward gagal membentuk pemerintahan bulan lalu.

Kegagalan Move Forward itu menunjukkan perlawanan sengit kaum konservatif terhadap agenda anti-kemapanan yang diusung partai itu.

Move Forward sudah menyatakan tak akan mendukung koalisi multipartai Pheu Thai, dengan alasan langkah itu mendistorsi hasil pemilu dan bertentangan dengan keinginan rakyat.

Srettha (60), yang merupakan pendatang baru dalam politik Thailand, membutuhkan dukungan 375 anggota parlemen atau lebih dari separuh gabungan majelis tinggi dan rendah parlemen Thailand, agar bisa disahkan sebagai perdana menteri dan membentuk pemerintahan berikutnya.

Jika berhasil, maka itu bakal termasuk memenangkan puluhan anggota parlemen yang bersekutu dengan militer. Pakta koalisi itu dianggap rapuh karena mengikatkan dua kubu yang sejak lama berseteru.

Hal itu bisa memperpanjang kekhawatiran mengenai munculnya lagi ketidakstabilan politik di Thailand setelah lebih dari 15 tahun dilanda kekacauan yang terus menerus.

Sumber: Reuters

Baca juga: Politisi senior partai lawan siap dukung Pheu Thai bentuk pemerintahan
Baca juga: Partai Pheu Thai terus berupaya bentuk pemerintahan baru di Thailand

 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023