Memang tidak cukup mudah petani itu melakukan processing yang baik sehingga produknya bisa dijamin kualitasnya sesuai yang diminta pembeli
Jakarta (ANTARA) - PT Berau Coal bekerja sama dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) lokal untuk menciptakan petani milenial dan kompeten.

"Memang tidak cukup mudah petani itu melakukan processing yang baik sehingga produknya bisa dijamin kualitasnya sesuai yang diminta pembeli," kata Direktur PT Berau Coral Arief Wiedhartono dalam Webinar Bincang UMKM di Jakarta, Senin.

Arief menuturkan siswa SMK dapat berpraktik langsung di lahan perkebunan dengan pendampingan dari pihaknya sehingga mereka mendapatkan pelajaran lapangan.

"Kita set up kurikulum bagaimana petani-petani itu skillful tidak hanya sekadar petani tapi juga punya ilmu, itu mulai SMK dan ke depan kita rencana buka jurusan khususnya perkebunan di politeknik kami, jadi memang fokus kita di vokasi ini," ujarnya.

Melalui pendampingan dan bimbingan terhadap petani lokal serta mendekatkan mereka terhadap transformasi teknologi pertanian, diharapkan petani menjadi terampil.

Ketika petani makin terampil, maka diharapkan mereka mampu mengoptimalkan produktivitas perkebunan atau lahan kebun sehingga memperoleh penghasilan yang lebih baik untuk menunjang kesejahteraan mereka.

Dengan adanya pendampingan terhadap petani, kualitas hasil kebun juga diharapkan meningkat sehingga mampu memenuhi permintaan pembeli bahkan ekspor.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Reinald Siswanto mengatakan Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar menjadi tujuan ekspor negara-negara lain sehingga pemain lokal diharapkan tidak hanya melihat pasar ekspor ke negara lain, melainkan juga memperhitungkan pasar dalam negeri.

Oleh karena itu, perlu juga upaya agar pemain lokal bisa menjadi tuan rumah di dalam pasar domestik yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menunjang kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) di bawah Kementerian Pertanian yang berada di setiap wilayah Indonesia siap mencetak lulusan petani muda yang terampil dan kompeten dengan menerapkan pendidikan menengah pertanian yang diarahkan sesuai kebutuhan dunia kerja.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan bahwa SDM unggul adalah kunci kesuksesan dalam membangun sektor pertanian Indonesia.

Oleh sebab itu, Kementan turut berkontribusi aktif dalam menciptakan lulusan yang siap bekerja di sektor industri, hingga menjadi wirausahawan muda pertanian.

Keseriusan SMKPP dalam mencerdaskan generasi muda pertanian, tampak dari jumlah lulusan setiap tahunnya yang mencapai 9.000 siswa, yang diserap oleh pasar kerja pada tahun pertama setelah kelulusan.

Program tersebut didukung langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui pembinaan dan pengembangan terhadap 103 SMKPP, yang sebagian besar SMKPP milik pemerintah daerah, atau yayasan.

Baca juga: Wamentan: Usaha pertanian menjanjikan untuk generasi milenial
Baca juga: Pemkab Bogor bina petani milenial jadi agropreneur

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023