Jadi, bisa juga sebagai efisiensi dan efektivitas perusahaan mengurangi pemborosan.
Jakarta (ANTARA) -
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Dewi Hanggraeni menjelaskan manfaat perusahaan menerapkan GRC (governance, risk management, compliance) atau tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
 
Dalam ajang GRC Award 2023 di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu, Dr. Dewi Hanggraeni, S.E., Ak., M.B.A. menyebutkan beberapa tren dalam penerapan GRC saat ini, antara lain, budaya ketahanan menghadapi GRC dan berkembang peran chief information officer.

Selain itu, makin ketatnya pengawasan pihak ketiga, meningkatkan risiko SDM dan siber, serta peningkatan peraturan bisnis berkelanjutan sesuai dengan kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
 
"GRC sekarang ini harus dikaitkan dengan ESG karena ke depan, apalagi makin aware masyarakat kita dan pemerintah, terhadap lingkungan untuk keberlanjutan," kata Dewi.
 
Dewi menyebutkan sejumlah manfaat penerapan GRC bagi perusahaan seperti memastikan kesuksesan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta menjaga kepercayaan investor.
 
"Jadi, sudah sesuai dengan SDGs (target pembangunan berkelanjutan) kita, ekonomi berkelanjutan, yang terus bertumbuh dan tumbuhnya positif nah itu dengan menerapkan GRC," ujar Dewi.
 
Selain itu, kata dia, penerapan GRC juga dapat berguna untuk menurunkan biaya modal, memberikan dampak positif pada harga saham, serta mendorong perusahaan dalam mencapai tujuan kepentingan pemegang saham dan perusahaan.

Baca juga: OJK dorong auditor internal gunakan teknologi dalam GRC terintegrasi
Baca juga: WIKA Realty Raih Dua Penghargaan TOP GRC Awards 2022
 
Penerapan GRC, lanjut Dewi, juga berkaitan dengan efisien dan efektivitas operasional perusahaan karena dapat memotong mata rantai bisnis proses yang tidak perlu serta mengurangi ketidakcocokan dan kesalahan dalam pengurusan.
 
Dengan menerapkan risk management (manajemen risiko) saja, belum sampai GRC, menurut dia, itu sudah bisa memotong mata rantai yang bisnis proses yang tidak perlu dan memaksimalkan yang memang menjadi kebutuhan perusahaan.

"Jadi, bisa juga sebagai efisiensi dan efektivitas perusahaan mengurangi pemborosan. Kalau diterapkan compliance (kepatuhan) dan GCG (tata kelola), akan mengurangi mismatch (ketidakcocokan) dan mismanagement (kesalahan kepengurusan)," ujar Dewi.
 
Ia menambahkan bahwa penerapan GRC turut membantu dalam pembentukan dan pengembangan branding dan tingkat kepercayaan yang akan berpengaruh pada daya saing, nilai perusahaan, serta pertumbuhan perusahaan.
 
"Ujung-ujungnya dapat mengurangi potensi kerugian, meningkatkan daya saing, meningkatkan value of the firm, dan pastinya pertumbuhan yang berkelanjutan serta kreativitas dan inovasi akan meningkat," kata Dewi.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023