Kami berupaya sekuat tenaga untuk menghindar dari jurang degradasi,"
Pekanbaru (ANTARA News) - PSPS Kampar Riau berupaya menghindari degradasi dari sejumlah pertandingan tersisa kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 karena saat ini berada pada peringkat ke-16 dari 18 tim.

"Kami berupaya sekuat tenaga untuk menghindar dari jurang degradasi," kata Asisten Pelatih PSPS Kampar, Afrizal, Jumat.

PSPS Kampar hanya mampu mendulang 14 poin dari 16 kali pertandingan, tiga kali menang, lima kali imbang, dan delapan kali tumbang.

Bahkan, PSPS berada di bawah Pelita Bandung Raya dengan poin sama, tetapi baru mengelar sebanyak 15 kali pertandingan.

Namun, peringkat degradasi itu juga diikuti tim Persidafon Sorong, Papua Barat dan Persija, Jakarta Pusat.

Upaya untuk menghindari degradasi dirasakan sulit oleh pelatih maupun manajemen karena tim juga menelan pil pahit setelah dikalahkan Persiba Balikpapan, Kaltim dengan skor akhir 4-1 pada laga Selasa (23/4).

Selain itu, PSPS Kampar juga akan bertemu Barito Putra, Banjarmasin pada hari Sabtu (27/4) tanpa penyerang asing Makan Kanote karena mengalami cedera saat menghadapi Persiba.

Menghadapi tim asal Kalimantan itu, Pelatih PSPS hanya membawa pemain dalam jumlah terbatas akibat kendala keuangan, di antaranya tidak memiliki sponsor.

Semula PSPS bermarkas di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru. Akan tetapi, akibat kendala keuangan, akhirnya pindah ke Stadion Tuanku Tambusai di Bangkinang, Kabupaten Kampar sekitar 60 km arah Barat Pekanbaru.

Pemindahan markas tersebut karena Bupati Kampar Jefry Noer memberikan suntikan dana untuk menyelamatkan tim dari kendala dana.

Akan tetapi, belakangan ini Jefry enggan mengucurkan dana akibat tim selalu kalah menghadapi lawan, termasuk bila bertanding di Bangkinang.

Belakangan ini, para pemain juga mengeluh meminta gaji karena yang mereka terima hanya 15 persen dari kontrak satu musim kompetisi. (A047/D007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013