Bengaluru (ANTARA) - Saham Inggris dibuka lebih tinggi pada perdagangan Jumat, karena penurunan imbal hasil obligasi AS dan harga minyak mentah memberikan sedikit kelegaan bagi investor di akhir pekan yang sulit di pasar global.

Indeks saham-saham unggulan atau blue-chips FTSE 100 yang didominasi eksportir terangkat 0,3 persen pada awal perdagangan, sedangkan indeks saham-saham berkapitalisasi sedang atau mid-caps FTSE 250 yang berfokus di dalam negeri naik 0,2 persen.

Pasar saham global berada di bawah tekanan minggu ini karena lonjakan harga minyak meningkatkan kekhawatiran mengenai tekanan harga yang terus-menerus dan data ekonomi AS menambah kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, meskipun data dari negara lain di dunia mengecewakan.

Pada Jumat, harga minyak turun sekitar 0,5 persen dan imbal hasil AS melemah.

Investor juga terhibur oleh survei Bank Sentral Inggris pada Kamis (7/9/2023) yang menunjukkan bahwa dunia usaha berencana menaikkan harga terendah sejak Februari 2022, yang dapat mendorong perlambatan inflasi.

Saham-saham yang sensitif terhadap inflasi seperti pengecer menguat 1,0 persen, memimpin kenaikan sektoral.

Saham Berkeley Group Holdings tergelincir 0,1 persen setelah perusahaan pengembang perumahan tersebut bergabung dengan rekan-rekannya di sektor ini menyoroti lingkungan perdagangan yang suram dalam menghadapi kenaikan suku bunga dan kekhawatiran ekonomi makro yang lebih luas.

Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat, indeks FTSE 100 terangkat 0,21 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka jatuh tertekan kekhawatiran suku bunga AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023