Digitalisasi menjadi kunci untuk menjawab tantangan pendanaan yang selama ini menghambat UMKM....
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) akan menggelar UMKM Digital Summit 2023 untuk menghubungkan, memajukan, dan mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital dan layanan fintech.

“Digitalisasi menjadi kunci untuk menjawab tantangan pendanaan yang selama ini menghambat UMKM untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian,” kata Sekretaris Jenderal AFPI sekaligus CEO Dompet Kilat Sunu Widyatmoko saat konferensi pers AFPI UMKM Digital Summit 2023, di Jakarta, Kamis.

Kehadiran fintech peer to peer (P2P) lending dalam ekosistem digital, katanya lagi, bertujuan untuk menyediakan solusi pendanaan yang lebih optimal bagi para UMKM, mengingat keunggulan dari fintech yakni mudah diakses, persyaratan sederhana, dan memerlukan waktu pencairan dana yang relatif singkat.

Sunu menuturkan AFPI bekerja sama dengan EY Parthenon untuk melakukan riset terkait studi pasar dan advokasi kebijakan UMKM. Hasil riset tersebut disimpulkan bahwa diperlukan elemen literasi digital dan literasi keuangan untuk memperkuat segmentasi UMKM yang sudah ada selama ini.

“Harapannya anggota AFPI dapat menambah visibilitas terhadap potensi UMKM ke depan, sehingga menjadi sumbangsih nyata kami terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya lagi.

Ketua Bidang Humas AFPI Andi Taufan Garuda Putra mengungkapkan hasil riset turut mengklasifikasikan UMKM di Indonesia menjadi empat segmentasi yang lebih rinci untuk mendukung pengambilan kebijakan pemberian pembiayaan yang lebih tepat sasaran bagi pemangku kepentingan termasuk penyelenggara fintech P2P lending.

Dalam riset AFPI dan EY, ditambahkan elemen literasi digital dan literasi keuangan, sehingga akan memperkuat segmentasi UMKM yang sudah ada selama ini.

“Dengan upaya peningkatan literasi yang terus dilakukan semua pihak, dan semakin banyak UMKM yang mengadopsi fintech sebagai solusi keuangan digital, maka pertumbuhan inklusi keuangan bisa terwujud dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Andi Taufan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh pelaksanaan UMKM Digital Summit 2023 yang diselenggarakan oleh AFPI, mengingat rasio kredit perbankan untuk UMKM baru mencapai 21 persen.

Pemerintah terutama Presiden Jokowi, kata Teten lagi, memberikan perhatian begitu besar terhadap kemudahan pembiayaan UMKM agar UMKM bisa naik kelas. Terlebih pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besarnya ditopang oleh sektor UMKM.

Fintech sebagai bentuk transformasi di bidang keuangan dalam memberikan solusi akses pembiayaan yang dapat dimanfaatkan banyak pelaku UMKM. Kami juga akan terus memberikan edukasi kepada UMKM supaya go digital terutama dalam hal keuangan,” ujar Teten.

Adapun AFPI UMKM Digital Summit 2023 yang akan diselenggarakan pada 21 September di Convention Hall SMESCO, Jakarta tersebut akan memiliki Booth Fintech Pendanaan UMKM Digital, yaitu area booth yang ditujukan untuk dapat meningkatkan literasi mengenai upaya fintech pendanaan sebagai layanan teknologi keuangan yang paling potensial untuk dapat memajukan UMKM.

Selain itu, AFPI juga menyediakan Get Fund Area di mana pengunjung akan mendapatkan kemudahan untuk mengakses dan melakukan pengajuan pendanaan secara langsung.
Baca juga: Facebook Summit 2021 siap bahas perkembangan bisnis di era digital
Baca juga: ISSE 2023 bantu UMKM naik kelas dan kembangkan bisnis di era digital


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023