Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I Fahmi Hidayat memaparkan pola alokasi air di wilayah Jawa Timur pada musim kemarau imbas adanya badai El Nino.

  "Alokasi air masih berpedoman pada pola alokasi air tahun 2023 yang disepakati bersama saat rapat dengan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA)," kata Fahmi kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

  Untuk Bendungan Sutami, Tinggi Muka Air (TMA) Aktual berada di angka 270,01 meter dan Low Water Level (LWL) berada pada 256,0 meter. Adapun di Bendungan Selorejo terpantau TMA Aktualnya yaitu 618,87 meter, LWL-nya yaitu 606,00 meter.

  Sementara di Bendungan Bening TMA Aktual berada di angka 103,34 meter, dengan LWL-nya berada pada 96,40 meter. Untuk Wonorejo TMA Aktual berada di angka 172,98 meter, LWL Bening berada pada 141,00 meter.

  "Kami tetap berupaya menjaga TMA pada bendungan yang kami kelola, hal ini terkait dengan keamanan bendungan," ujar Fahmi.

  Fahmi menjelaskan sehubungan dengan layanan irigasi kepada para petani masih terjaga sesuai dengan pola, jika diambil rerata layanan irigasi dari Bendung Lodoyo, Tiudan Kanan, Mrican, Mlirip dan Lengkong baru sampai saat ini masih lebih dari 100 persen yang diprogramkan.

  "Layanan air irigasi masih sesuai dan terpenuhi," ujar Fahmi.

  Meskipun demikian, mitigasi risiko telah dilaksanakan baik secara internal maupun dengan melibatkan pihak eksternal. Sesuai dengan rapat internal yang dilaksanakan Agustus lalu, PJT I akan melakukan optimalisasi tampungan air di waduk tahunan sebagai optimalisasi tambahan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau 2023.

  Optimasi longstorage juga akan dilakukan pada bendung-bendung di daerah hilir. Dalam hal efisiensi, akan dilakukan realokasi air sesuai kebutuhan untuk penerapan efisiensi pengeluaran air dari waduk.

  Sebagai upaya utama, dilaksanakan juga pembersihan sedimen di depan intake pengambilan air para pemanfaat. PJT I juga akan melakukan pembuatan alur air supaya air dapat mengalir dengan lancar apabila diperlukan.

  Selain itu, PJT I akan terus melakukan monitoring dan menginformasikan ketersediaan air kepada para pemangku kebijakan.

  "Kami akan semakin menguatkan pemantauan dan pelaporan pengambilan air tidak berizin. Kami juga tentunya akan menyediakan sarana, prasarana dan peralatan untuk kegiatan tanggap darurat," ujar Fahmi.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023