Penyaluran air bersih yang dilakukan merupakan kontribusi PJT I untuk turut membantu pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat
Semarang (ANTARA) - Perum Jasa Tirta I bersama badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dan instansi terkait menyalurkan bantuan berupa air bersih kepada warga beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah guna mengurangi dampak musim kemarau yang panjang akibat fenomena El Nino.

“Penyaluran air bersih yang dilakukan merupakan kontribusi PJT I untuk turut membantu pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat,” kata Direktur Operasional PJT I Milfan Rantawi saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Senin.

Bantuan air bersih disalurkan ke Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, dan Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Di dua wilayah tersebut, PJT I melakukan penyaluran air bersih sebanyak 17.000 liter sehingga total air bersih untuk kedua desa tersebut sebesar 34.000 liter.

Baca juga: Warga alami kekeringan di Lamongan dan Ngawi dibantu air bersih PJT 1

Selain dua lokasi itu, juga disalurkan air bersih sebanyak 5.000 liter untuk masyarakat di Desa Tunjungseto, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

Ia menyebut penyaluran bantuan air bersih dilaksanakan di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah oleh Divisi Jasa ASA (DJA) IV PJT I.

"Saat ini ketersediaan air bersih sangat terbatas akibat dampak dari bencana kekeringan di beberapa wilayah di Provinsi Jateng, sebagai upaya nyata untuk membantu masyarakat terdampak, kami melakukan kegiatan penyaluran air bersih secara langsung,” ujarnya.

Dalam penyaluran air bersih, pihaknya memetakan lokasi dengan mempertimbangkan signifikansi dari penyaluran sehingga kegiatan dapat tepat sasaran.

“Pemilihan lokasi ini kami lakukan dengan koordinasi bersama BPBD setempat dan mempertimbangkan kondisi cuaca. Sebagaimana yang telah diprediksi oleh BMKG, adanya El Nino tahun ini berpotensi meningkatkan potensi kekeringan di Indonesia secara umum," katanya.

Baca juga: BPBD: Kekeringan meluas di Boyolali Jawa Tengah

Fenomena El Nino yang terjadi, lanjut dia, menyebabkan rendahnya curah hujan hingga kuartal IV tahun 2023 dan berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan akan mundur di sejumlah wilayah di Jawa Tengah hingga November atau Desember 2023,” ujarnya.

Adanya fenomena El Nino tentunya juga mempengaruhi ketersediaan air pada waduk dan long storage bendung yang dikelola PJT I, apalagi dengan kondisi musim hujan yang diprediksi akan mundur.

Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, PJT I terus menjaga pengoperasian waduk sesuai dengan pola dan secara rutin mingguan melaporkan kondisi elevasi waduk ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BBWS setempat.

"Upaya efisiensi dalam penggunaan cadangan air ini terus kami laporkan secara rutin. Kami berharap seluruh pihak dapat bersama-sama berhemat dalam memanfaatkan air waduk," katanya.

Saat ini tampungan air di Bendungan Wonogiri, Bendungan Kedungombo, dan Bendungan Wadaslintang menjadi andalan masyarakat Jawa Tengah dalam menghadapi kemarau panjang tahun ini.

“Optimalisasi dalam pengoperasian Bendungan serta pengalokasian air beberapa bulan ke depan akan menjadi prioritas kami untuk menghadapi kondisi kekeringan tahun ini," ujarnya.

Baca juga: BPBD Probolinggo distribusikan air bersih ke sejumlah desa kekeringan

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023