Semarang (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang akrab disapa Ibas menegaskan bahwa Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah mengistimewakan keluarga dalam proses penentuan daftar calon sementara PD.

"Jelas tidak ada instruksi dari Pak SBY menyangkut siapa yang boleh dan tidak boleh mencalonkan diri sebagai anggota legislatif," kata Ibas melalui surat elektronik kepada ANTARA di Semarang, Senin petang.

Ia menegaskan bahwa di dalam partainya tidak ada hak istimewa keluarga, bahkan Susilo Bambang Yudhoyono pernah minta mencoret nama seseorang meskipun ada hubungan saudara karena tidak memenuhi syarat.

Dalam perekrutan dan seleksi calon anggota legislatif (caleg), Partai Demokrat (PD) lebih mengandalkan kualitas, integritas, dan kapasitas calon bersangkutan.

"Jadi, bila ada sejumlah nama dari keluarga (besar) menjadi daftar DCS, itu pun karena mereka semua telah mengikuti proses kaderisasi dan berjuang untuk partai sejak lama," terang Ibas.

Ibas menjelaskan nama-nama yang masuk dalam DCS Partai Demokrat adalah kader Demokrat yang memiliki platform perjuangan sesuai dengan identitas Partai Demokrat.

Untuk itu, Ibas menyerahkan kepada masyarakat pemilih yang berhak menilai dan memilih calon anggota legislatif berkualitas.

"Justru hal ini menandakan bahwa keluarga (besar) memiliki platform yang sama cocok dengan Partai Demokrat untuk diperjuangkan. Pada akhirnya tentu dalam sistem demokrasi kita, rakyat yang menentukan pilihannya, mereka pun memiliki peluang yang sama dengan seluruh kandidat-kandidat lainnya," katanya menegaskan.

Ibas juga menjelaskan bahwa pilihannya untuk maju sebagai caleg Partai Demokrat bukan karena hubungan keluarga, melainkan ingin menegaskan komitmennya untuk berkarier di bidang politik.

"Kalau menyangkut keluarga SBY, yang dimaksud keluarga adalah Pak SBY, Ibu Ani, Mas Agus, dan Saya (Ibas). Saya memang sejak dahulu aktif di Partai Demokrat dan memilih berkarier di bidang politik. Jadi, kalau saya mencalonkan lagi pada Pemilu 2014 bukan karena keluarga, melainkan karena ingin kembali berkarier di bidang politik sebagai anggota parlemen," kata Ibas.

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013