Humas PHE OKU Richa Amalia di Baturaja, Kabupaten OKU, Selasa mengatakan, rumah pusat studi budi daya maggot ini diinisiasi oleh PHE Ogan Komering bersama masyarakat Desa Makartitama.
Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan PHE Ogan Komering dalam upaya melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan dari hulu hingga hilir.
Rumah pusat ini akan menjadi tempat pembudidaya maggot mulai dari pembenihan, panen, hingga pemanfaatannya bagi masyarakat di daerah itu.
Bahkan, rumah ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga Desa Makartitama saja, melainkan untuk seluruh masyarakat desa di wilayah Ring 1 PHE OK.
"Seluruh masyarakat desa di ring 1 perusahaan bisa turut serta dalam belajar budi daya maggot," katanya.
Untuk menyukseskan program ini, lanjut dia, pihaknya menggandeng salah satu dosen Departemen Peternakan dari Universitas Sriwijaya (Unsri) sebagai fasilitator kegiatan.
"Dengan adanya rumah pusat studi budi daya maggot ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di OKU, khususnya ring 1 PHE OK," harapnya.
Dia menjelaskan, maggot adalah larva lalat yang diolah menjadi bahan pakan ikan alternatif yang mudah dan murah dengan kandungan nutrisi protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan.
"Manfaat dari maggot adalah untuk pengolahan sampah organik yang biasanya dihasilkan dari rumah tangga, kemudian diolah menjadi makanan ikan," jelasnya.
Baca juga: Banjarmasin programkan bank sampah organik untuk budidaya maggot
Baca juga: DLH Mataram rancang pengembangan budidaya maggot di 50 kelurahan
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
