dapat meningkatkan efisiensi waktu pengeringan serta meningkatkan jumlah produksi kenari kering yang dihasilkan
Ambon (ANTARA) - Komunitas Moluccas Coastal Care (MCC) mengadakan program rumah pengering pertanian teknologi sederhana di Banda Neira dalam rangka upaya membantu masyarakat pulau-pulau kecil di tengah ancaman krisis iklim.

“Rumah pengering pertanian teknologi sederhana ini dibuat untuk membantu masyarakat pulau-pulau kecil di tengah ancaman krisis iklim di Banda Neira,” kata Direktur MCC Teria Salhuteru, Ambon, Senin.

Teria mengatakan, sudah sejak 2021 Komunitas MCC membangun rumah pengering pertanian di pulau-pulau kecil untuk mengoptimalkan pengolahan pasca panen komoditas pertanian/perkebunan.

Rumah pengering sederhana dibangun di Desa Lonthoir Pulau Banda Besar dan Pulau Rhun, Kecamatan Banda Kabupaten, Maluku Tengah.

“Dan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai komoditas seperti pala, cengkih, kenari dan lainnya yang dihasilkan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Komunitas MCC edukasi lingkungan tingkatkan kepedulian laut
Baca juga: MCC bagi 400 anakan pohon hadiah Ambon di usia 448 tahun


Ia mengaku, program ini bermula saat MCC mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh Yayasan Ekosistem Nusantara dengan menghadirkan Indonesian Society for Social Transformation (Insist) sebagai narasumber dan juga fasilitator yang melatih masyarakat untuk membuat beberapa teknologi sederhana demi mengembangkan sektor pertanian, salah satunya adalah merancang rumah pengering.

Sebagai organisasi masyarakat yang memiliki pengalaman panjang di tengah masyarakat, Insist memiliki berbagai metode dan pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat termasuk dalam sektor pertanian dan perikanan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat di pulau-pulau kecil.

“Melalui bekal ilmu dari pengalaman panjang Insist, teman-teman MCC melakukan modifikasi dan merancang rumah pengering sederhana sesuai dengan ketersediaan bahan yang mudah ditemukan masyarakat serta dengan anggaran yang terjangkau,” ungkap Teria.

Rumah pengering sederhana itu dibuat berukuran panjang 7 meter, lebar 5 meter dan tinggi 4 meter. Rangka rumah pengering berasal dari kayu dan bambu kemudian diselimuti oleh plastik UV yang bermanfaat untuk menyerap panas matahari dan menyimpan panas secara maksimal dalam ruang rumah pengering.

Di dalam rumah pengering dibuat tiga level rak untuk menjemur komoditas yang ingin dikeringkan. Rumah pengering sederhana ini dirancang untuk menampung kapasitas satu ton komoditas.

Baca juga: Komunitas MCC beri edukasi pilah sampah kepada anak PAUD di Ambon
Baca juga: MCC tanam 25 bibit pohon pala di Banda Neira


Koordinator MCC Program Edukasi Kepulauan Banda, Cyecilia Pical mengaku, selama dua tahun terakhir masyarakat di Lonthoir dan Rhun memanfaatkan rumah pengering secara gratis untuk mengeringkan hasil perkebunan seperti biji pala, fuli, cengkih, kenari, kopra, bahkan ikan asin.

“Masyarakat sangat merasakan manfaat rumah pengering. Awalnya mereka harus menjemur hasil pertanian/perikanan di sepanjang jalan yang mana kualitas kebersihan tidak terjaga, karena terkontaminasi oleh aktivitas manusia maupun ternak di sekitar,” katanya.

Sementara itu, salah seorang petani Kenari, Masita mengatakan awalnya hanya menjemur kenari secara manual di jalan setapak kecil di depan rumahnya.

“Setelah menjemur kenari pada rumah pengering, dapat meningkatkan efisiensi waktu pengeringan serta meningkatkan jumlah produksi kenari kering yang dihasilkan,” kata Masita.

Ia menyebutkan, sekali menjemur ia dapat menjemur 500 kilogram kenari dalam 5-6 hari, sehingga ia harus mempekerjakan kelompok ibu-ibu di lingkungannya dalam membantu proses produksi.

Baca juga: Bogor sering hujan, Korem Suryakancana luncurkan rumah pengering
Baca juga: Mesin pengering cengkih berbasis konsentrator optik dibuat tim Unhas
Baca juga: Mahasiswa ciptakan mesin pengering kerupuk hemat energi


 

Pewarta: Winda Herman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023