pendidikan lingkungan hidup penting bagi anak
Ambon (ANTARA) - Komunitas Moluccas Coastal Care (MCC) menggelar kelas seni rupa berbasis lingkungan bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Kepulauan Maluku.

Direktur MCC, Teria Salhuteru mengatakan, kelas seni rupa ini merupakan “Project Moluccan Color” yang dibuat MCC untuk memberdayakan generasi muda dalam menggunakan seni untuk menyampaikan pesan dalam hal ini isu lingkungan hidup di Maluku.

“Maluku memiliki ribuan pulau kecil. Semuanya kini bergelut dengan persoalan lingkungan hidup, termasuk perubahan iklim, pembalakan liar, banjir dan masih banyak lagi,” kata Teria, di Ambon, Senin.

Ia menjelaskan, seni adalah media yang sempurna untuk menyampaikan pesan. Dalam sejarah terkini, seni membantu generasi muda Maluku untuk pulih dari berbagai kendala yang dihadapi, termasuk sejarah konflik. Bukan hanya karena menghibur, namun karena pesannya menggerakkan orang untuk berubah, melakukan sesuatu.

“Melalui seni, kita mengalami imajinasi, ide, kreatifitas baru yang mengubah cerita dan pesan kita menjadi sesuatu yang dapat divisualisasikan atau didengarkan orang,” ujarnya.

Baca juga: Komunitas MCC edukasi lingkungan tingkatkan kepedulian laut
Baca juga: Komunitas MCC beri edukasi lingkungan tingkatkan kepedulian pesisir


Menurutnya, Maluku dengan sumber daya alam yang banyak tentu harus diikuti dengan pengetahuan yang cukup untuk mengelola semua kekayaan tersebut.

Dan, ia melanjutkan, pengetahuan lingkungan hidup penting bagi seluruh masyarakat Maluku terutama anak-anak muda, karena mereka adalah generasi penerus.

“Mereka akan mewarisi Maluku. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan hidup penting bagi anak untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya,” terangnya.

Karena Maluku tersebar di ribuan pulau, ia berharap pendidikan ini juga bisa menjangkau seluruh wilayah di Kepulauan Maluku yang lain, tidak hanya di perkotaan seperti Ambon.

Kegiatan ini sudah dilaksanakan di tiga sekolah dasar yakni SD Negeri 162 Suli, Maluku Tengah, SD Negeri 7 Wainitu, Kota Ambon dan SD Negeri Seruawan, Seram Bagian Barat (SBB).

Dari kelas seni rupa tersebut, menghasilkan sebanyak 15 karya seni dari 30 anak yang terlibat dalam kegiatan edukasi Moluccan Color Art Class. Hasil karya mereka itu bertemakan lingkungan, kultur dan Maluku.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka bentuk SDM sadar perubahan iklim
Baca juga: Laksmi De-Neefe: Pendidikan jadi solusi untuk lawan krisis iklim


Tim pengajar yang terlibat merupakan seniman muda berpengalaman asal Maluku yang kreatif seperti Teizart Saiya, George Manuhuwa, Bernabas Djukarlem, tim edukasi Cecilia Pical, Engle Tahalea, Alvin dan fotografer dari Belanda Peter Veerman.

Kepada sekolah SD Negeri Seruawan, Dan Pattirane mengatakan kegiatan ini sangat positif dilakukan untuk anak-anak, karena dapat meningkatkan kreatifitas bagi anak-anak pada tingkat sekolah dasar.

“Saya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan juga diduplikasikan di setiap sekolah dasar,” harapnya.

Project Moluccan Color merupakan ide program dari MCC bersama anak muda Maluku dari Belanda Charissa Saija yang juga merupakan promotor dan salah satu desiner Maluku yang lahir dan besar di Belanda.

“Project ini kami didedikasikan untuk anak-anak Maluku yang suka dengan kegiatan melukis, mewarnai, membuat sketsa, kolase dan lain-lain,” ungkap Teria.

Baca juga: KLHK : Jaga kelestarian air, pendidikan lingkungan sejak dini penting
Baca juga: Mizuiku buat modul panduan pelestarian lingkungan untuk guru


 

Pewarta: Winda Herman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023