Jakarta (ANTARA) - Perusahaan makanan dan bumbu masakan, PT Sasa Inti untuk pertama kalinya akan menampilkan koleksi "PerhiaSan by Sasa" yang terinspirasi dari monosodium glutamate (MSG) di pameran Bridestory Market pada 5-8 Oktober 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

"PerhiaSan by Sasa" yang dipamerkan merupakan perhiasan berbentuk cincin yang batu di atasnya terbuat melalui proses kristalisasi alami atau dari tetes tebu hingga menghasilkan batu kristal. Melalui pameran itu, Sasa ingin menunjukkan bagaimana proses pembuatan MSG secara alami dari tebu hingga menjadi produk penambah rasa masakan.

"Sasa ingin mengubah asumsi yang tidak benar terhadap MSG dengan meluncurkan 'PerhiaSan by SASA'. Perhiasan dalam bentuk cincin ini, batunya terbuat dari proses kristalisasi alami Sasa MSG," demikian pernyataan resmu perusahaan pada Kamis.

Baca juga: Chatime kolaborasi dengan Sasa hadirkan "milk tea"rasa pedas

Sasa juga ingin membuktikan bahwa MSG atau micin yang digunakan sebagai bahan penambah rasa masakan sejak puluhan tahun lalu tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

Sasa menjelaskan bahwa tambahan pangan penyedap rasa itu terbuat dari bahan alami seperti tetes tebu yang melalui proses fermentasi. Tebu yang menjalani proses fermentasi itu kemudian diambil zat glutamatnya kemudian melalui proses kristalisasi.

Kandungan dalam MSG terdiri dari tiga zat yaitu asam glutamat 78 persen, dan 22 persen lainnya adalah natrium dan air.

Adapun pada pameran tersebut, Sasa akan memperlihatkan cincin elegan yang didesain dengan warna-warna transparan. Cincin itu merupakan buah kolaborasi dengan desainer lokal di mana pengunjung pameran juga bisa melihat proses pembuatan secara langsung, mulai dari pengumpulan bahan baku hingga menjadi kristal, dengan bantuan poster infografis dan audio visual.

Baca juga: Mizzu dan Sasa kolaborasi luncurkan pewarna bibir dan alas bedak

Baca juga: Nasi goreng masih jadi masakan favorit masyarakat Indonesia

BBaca juga: Kreasi es krim berbahan MSG dihidangkan di Jakarta

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023