ada sekitar 8-9 kecamatan terkhusus di wilayah selatan terkena dampak cukup serius kondisi kekeringan pada musim kemarau panjang ini
Wonogiri (ANTARA) -
Pemerintah daerah (pemda) menyebutkan sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, terdampak kekeringan menyusul musim kemarau panjang pada tahun 2023 ini.
 
"Ini sangat memprihatinkan, ada sekitar 8-9 kecamatan terkhusus di wilayah selatan terkena dampak cukup serius kondisi kekeringan pada musim kemarau panjang ini," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat.
 
Menyikapi hal itu, pihaknya berupaya mengambil langkah antisipatif untuk meminimalkan pengeluaran masyarakat akibat kekurangan air bersih.
 
Oleh karena itu, menurut dia, akan ada klasifikasi jangka pendek, menengah dan panjang untuk menyikapi kondisi tersebut.
 
"Pendeknya, hari ini melalui potensi anggaran kami sudah menyediakan minimal 1.000 tangki/bulan untuk air bersih ke wilayah yang kritis," katanya.

Baca juga: Pemprov Jateng dukung pengembangan Geopark Gunung Sewu Wonogiri

Baca juga: BPBD: 111 rumah di Wonogiri-Jateng rusak dampak gempa Bantul
 
Sedangkan untuk jangka menengah, dikatakannya, pemerintah berupaya melanjutkan ketercukupan air bersih dengan jaringan distribusi dan sambungan ke rumah.
 
"Ini sudah kami lakukan. Akhir tahun ini target kami untuk jaringan distribusi air bersih yang di Kecamatan Paranggupito selesai 90 persen," katanya.
 
Sementara itu, delapan kecamatan yang mengalami krisis air bersih yakni Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Eromoko, Tirtomoyo, Jatisrono dan Selogiri.
 
"Kalau untuk lahan pertanian, kami punya lahan pertanian berkelanjutan di angka 27.000 hektare. Otomatis banyak yang tidak termanfaatkan karena banyak lahan yang tergantung hujan atau tadah hujan," katanya.

Baca juga: Pemprov Jateng optimalkan pertanian sorgum di Wonogiri

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bendungan Pidekso di Wonogiri Jawa Tengah
 
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023