Jakarta (ANTARA) - Platform multi-brand perhotelan dan akomodasi RedDoorz berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 2027 seiring dengan membaiknya kinerja operasional setelah perusahaan melakukan berbagai strategi pemulihan pasca pandemi.

"Rencana kami berikutnya adalah bisa go public di 2027 karena kami ingin menjadi perusahaan jaringan perhotelan terbesar di Asia Tenggara," kata VP Operations and Multi-Brand RedDoorz Indonesia Adil Mubarak dalam pernyataan di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan berbagai strategi pemulihan tersebut mencakup efisiensi biaya operasional hingga pemasaran, optimalisasi penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk otomatisasi pelayanan, serta fokus pengembangan bisnis pada core market, yaitu Indonesia dan Filipina, dengan meningkatkan loyalitas wisatawan domestik.

Baca juga: RedDoorz catat kenaikan pendapatan dua kali lipat selama Lebaran 2023

Strategi itu membuat RedDoorz berhasil menumbuhkan arus kas operasional positif hingga empat kali lipat dari periode sebelum pandemi COVID-19 per Juli 2023, didorong efektivitas secara signifikan, yang mampu mengurangi tingkat cash burn rate hingga 70 persen (yoy) pada semester I-2023.

Kondisi tersebut juga membuat perusahaan optimistis dapat mencapai Group Break Even Point (BEP) pada triwulan IV 2023, dan meraih EBITDA positif pada 2024. Dalam tiga hingga empat tahun ke depan, jumlah properti RedDoorz ditargetkan mencapai 8.000.

Selain itu, meski data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pemulihan hotel berbintang selama Agustus 2022-Agustus 2023 hanya 3-4 persen, pada periode yang sama, pertumbuhan penjualan kamar RedDoorz justru meningkat lebih dari tiga kali lipat.

Pertumbuhan pesat pun terjadi pada jumlah properti multi-brand SANS Hotel maupun UrbanView yang juga bagian dari RedDoorz. SANS Hotel yang hadir sejak 2020 dan didesain khusus untuk wisatawan milenial dan Gen-Z kini telah mencapai 50 properti.

Sedangkan, UrbanView yang memiliki desain modern dan menjadi hotel multi-brand favorit kalangan menengah ke atas telah mencapai 200 jumlah properti hanya dalam waktu kurang dari dua tahun sejak diluncurkan pada 2021.

Adil memastikan strategi ke depan yang mengoptimalkan wisatawan domestik sejalan dengan proyeksi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menyatakan pergerakan wisatawan dalam negeri bisa mencapai target 1,2 miliar orang pada akhir 2023.

“Kami yakin pergerakan wisatawan domestik ini masih akan terus meningkat sampai akhir 2023 dan diharapkan berimplikasi pada okupansi hotel RedDoorz dan multi-brand," kata dia sambil memastikan RedDoorz telah melayani lebih dari 4 juta pelanggan aktif.

Baca juga: RedDoorz: penjualan kamar ramai pada masa libur sekolah

Baca juga: OYO tambah 350 properti berkonsep syariah untuk wisata religi

Baca juga: PHRI: Okupansi hotel kawasan utama Mandalika capai 98 persen

Baca juga: Tingkat okupansi hotel dan mal diprediksi terus alami peningkatan 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023