Pengelolaan potensi kemaritiman untuk kesejahteraan harus disertai dengan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan
Kupang, NTT (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G L Kalake mengatakan peringatan Hari Maritim Nasional (HMN) Ke-59 tahun ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan sumber daya maritim secara optimal dan berkelanjutan.

"Pengelolaan potensi kemaritiman untuk kesejahteraan harus disertai dengan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan," kata Ayodhia saat membacakan sambutan dalam Puncak Hari Maritim Nasional Ke-59 Tahun 2023 di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, NTT, Kamis.

Dalam peringatan Hari Maritim Nasional yang dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ayodhia membeberkan berbagai potensi kemaritiman yang ada di NTT.

Sebagai daerah bercirikan kepulauan, kata Ayodhia, NTT memiliki potensi yang besar di bidang kelautan dan perikanan.

Potensi perikanan tangkap di NTT mencapai 393.360 ton per tahun dengan pemanfaatan sebesar 48 persen.

Selanjutnya, potensi lahan rumput laut mencapai 89.110,10 hektare dan baru dimanfaatkan 16 persen.

"Selain itu, potensi lahan garam di NTT mencapai 52 ribu ha dengan pemanfaatan 11 ribu hektare," katanya.

Ia melanjutkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang bersumber dari laut dan pulau-pulau kecil juga merupakan potensi maritim NTT yang dapat dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat.

Dengan berbagai potensi itu, Ayodhia juga menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam mengoptimalkan potensi kemaritiman tersebut.

Pertama, pengaruhi budaya (culture set) mayoritas masyarakat NTT yang masih bergerak di sektor pertanian dan peternakan, sehingga belum memandang laut sebagai salah satu sumber penghasilan.

Selain itu, konektivitas antarwilayah masih terhambat karena infrastruktur yang masih terbatas serta biaya transportasi dan logistik yang tinggi.

"Berbagai upaya terus kami lakukan untuk mengoptimalkan potensi kemaritiman melalui kebijakan, penganggaran, maupun kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Kami juga terus menggelorakan Gerakan Masuk Laut atau Gemala agar masyarakat NTT tidak lagi memunggungi laut," ucapnya.

Untuk mengatasi berbagai tantangan itu, Ayodhia menyampaikan harapan masyarakat NTT agar adanya dukungan optimalisasi pembangunan kemaritiman, khususnya bagi daerah bercirikan kepulauan.

Ia pun meminta pemerintah pusat dapat memberikan perhatian khusus dan kebijakan afirmatif dalam dokumen perencanaan maupun pengalokasian anggaran, yang kemudian dapat menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam merumuskan perencanaan, alokasi anggaran, dan pelaksanaannya lebih lanjut.

Selanjutnya, adanya perangkat regulasi yang memberikan ruang untuk mengakomodasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi pemanfaatan sumber daya alam dengan merumuskan kebijakan implementatif yang mengarah pada pembangunan daerah kepulauan.

"Kiranya, peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang daerah kepulauan dapat segera ditetapkan, sehingga provinsi yang bercirikan kepulauan bisa mendapatkan perhatian khusus dalam pembangunan daerah kepulauan," kata dia.

Peringatan Hari Maritim Nasional Tahun 2023 dengan tema "Pembangunan Negara Kepulauan Berwawasan Nusantara menuju Indonesia Emas 2045 dilaksanakan di Kota Kupang, NTT.

Baca juga: Luhut: Hari Maritim momentum jaga dan kelola sumber daya maritim
Baca juga: Kemenhub pusatkan peringati Hari Menara Suar dan Hari Maritim di DIY

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023