Jakarta (ANTARA) - Indonesian Consortium for Cooperative Innovation (ICCI) menilai peluncuran Koperasi Multi Pihak Tumbuh Bersama Pembudidaya oleh startup akuakultur berbasis teknologi eFishery merupakan langkah positif dan memberi banyak implikasi positif.

“Kita tahu ekosistem dalam rantai pasok industri perikanan ini melintang panjang dari hulu sampai hilir. Mulai dari pembudidaya, agen pakan, buyer, dan supplier. Sudah tepat eFishery bertindak sebagai lembaga jangkar dan menjahit semuanya dengan koperasi multi pihak (KMP),” kata Ketua Komite Eksekutif ICCI Firdaus Putra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

ICCI yang berperan sebagai promotor KMP di Indonesia itu menilai implikasi positif yang dibawa KMP eFishery adalah dapat menyatukan seluruh pelaku dalam rantai pasok industri perikanan dalam satu payung perusahaan besar. Di tambah dengan teknologi blockchain dan traceability nilai dari satu rantai ke rantai pasok berikutnya dapat dilacak dengan baik.

“Ujungnya adalah bagaimana membangun sistem tata niaga hulu-hilir yang berkeadilan antara para pihak,” ucapnya.

Kemudian, konsolidasi hulu-hilir yang dilakukan eFishery tersebut dapat dikecualikan dari praktik monopoli usaha, sebab dilakukan oleh koperasi. Pasal 50 huruf i UU No. 5 Tahun 1999, tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat mengatakan salah satu yang dikecualikan adalah kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya.

“Selanjutnya, inisiatif eFishery membuktikan bahwa sekarang pelaku startup yang isinya generasi muda, tidak alergi dengan koperasi. Sebaliknya melihat KMP sebagai pilihan rasional yang dapat mengungkit bisnis mereka,” tuturnya

Kemudian, Firdaus berpendapat, dengan masuknya talenta-talenta startup ke gerakan koperasi, akan mendorong transfer pengetahuan, keterampilan, keahlian, wawasan, teknologi, modal dan sumberdaya lainnya ke gerakan koperasi Tanah Air.

“Saya sudah memvisikan kondisi ini sejak tahun 2017 yang lalu. Kesamaan identitas koperasi akan mengaktivasi fitur solidaritas, kerjasama dan kolaborasi antar koperasi. Hal itu akan menjadi pengungkit bagi gerakan koperasi yang mendorong koperasi memiliki momentum lompat katak untuk tumbuh secara eksponensial,” jelasnya.

Implikasi positif lainnya adalah dengan status eFishery sebagai unicorn dengan valuasi triliunan Rupiah, inisiatifnya pasti akan menjadi role model bagi startup-startup lain di Indonesia bahkan menjadi ikon bagi generasi muda untuk melihat KMP memiliki keunggulan kolaboratif dalam membangun suatu bisnis berbasis ekosistem yang multi pelaku.

“Inisiatif eFishery juga akan menjadi tonggak bagi kemajuan koperasi di Indonesia. Akan menarik bila diikuti oleh startup-startup lain yang bergerak di sektor pertanian. Di Jombang ada KMP SARI yang konsolidasikan 4.300 petani, pemilik rice mill dan pihak lainnya. Bisa menjadi contoh juga,” sebut dia.

Baca juga: Teten: Koperasi multi pihak cocok bagi milenial yang bangun startup
Baca juga: Kemenkop UKM : Koperasi harus masuk semua sektor dan multi pihak

Baca juga: ICCI: Koperasi jadi agregator bisnis pelaku UMKM Indonesia 
 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023