Bantuan yang diberikan berupa buah-buahan, bubur kacang hijau dan telur
Tanjungpinang (ANTARA) - Sebanyak 100 anak PAUD di Tanjungpinang mendapatkan bantuan makanan berprotein dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), guna mencegah terjadinya kasus stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) di daerah itu.  

Penyerahan bantuan itu dilakukan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, pada pembukaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Dewa Ruci, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, Senin.

"Bantuan yang diberikan berupa buah-buahan, bubur kacang hijau dan telur," kata Kepala Bidang Pangan pada DP3 Tanjungpinang, Yesi Perdeawati.

Yesi menyebutkan, bantuan makanan berprotein itu merupakan program DP3 Tanjungpinang yang bersumber dari APBD Pemkot Tanjungpinang tahun anggaran 2023.

Program ini khusus menyasar anak-anak PAUD se-Tanjungpinang dalam rangka pencegahan sekaligus penanganan stunting dari hulu ke hilir.

"Kami juga memberikan penyuluhan pentingnya makan protein dan vitamin agar anak-anak PAUD terhindar stunting, karena mereka merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa Indonesia," kata Yesi.

Yesi menyampaikan pula bahwa stunting ialah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Karena itu, katanya, anak-anak harus mendapat asupan gizi yang cukup sejak dini guna mencegah stunting dan masalah gizi buruk lainnya. Salah satunya dengan memberikan makanan berprotein tinggi, seperti telur, kacang-kacangan hingga buah-buahan.

"Melalui program bantuan makanan berprotein ini, semoga Tanjungpinang ke depan bisa zero kasus stunting," kata Yesi.

Yesi Perdeawati menambahkan, DP3 Tanjungpinang juga kembali merencanakan program pencegahan sekaligus penanganan stunting untuk tahun anggaran 2024. Hal ini wujud komitmen dinas itu dalam rangka membantu Pemkot Tanjungpinang menurunkan kasus stunting di pusat ibukota Provinsi Kepri tersebut.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Elfiani Sandri menjelaskan, kondisi angka stunting berdasarkan data nama dan alamat (by name and by address) di daerah itu berjumlah 353 orang.

“Sebanyak 353 orang ini berdasarkan data posyandu se-Tanjungpinang," katanya.

Ia optimistis angka tersebut akan terus menurun, karena sudah banyak penanganan stunting yang dilakukan, baik di dinas maupun lintas sektor lainnya.

Hal itu pun didukung dengan bertambahnya jumlah orang tua asuh di Tanjungpinang, di mana mereka juga ikut memberikan bantuan makanan bergizi terhadap anak-anak menderita stunting.

“Dengan sinergisitas semua pihak, kami yakin angka stunting di Tanjungpinang yang saat ini 15,7 persen, bakal turun menjadi 14 persen sesuai target nasional di tahun 2024, bahkan turunnya bisa di bawah target itu," katanya.

Pewarta: Ogen
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023