Mereka kita dampingi
Jakarta (ANTARA) - Praktisi gastronomi mengajak warga untuk mengenal potensi gizi produk olahan lokal serta teknik mengolah makanan yang benar guna mencegah tengkes (stunting) anak, khususnya di lingkungan pesisir Jakarta.
 
"Kami ajarkan cara olah ikan ikan kembung jadi 'nugget' favorit anak-anak, termasuk edukasi gizi dalam makanan dan teknik mengolahnya agar tak berkurang," kata Ketua Umum Indonesia Gastronomy Community (IGC) Ria Musiawan di Jakarta Utara, Selasa.

Menurut Ria, panganan lokal masyarakat Jakarta seperti sukun, umbi-umbian juga kaya protein dan dapat diolah menjadi mi yang tampilannya lebih disukai anak, dibandingkan beras atau tepung terigu.

Oleh karena itu, ia berharap dengan kreativitas tersebut, maka target pemerintah menurunkan angka tengkes dari 21 persen menjadi 14 persen pada 2024 bisa tercapai.

Selain dianjurkan untuk balita sebagai makanan tambahan, ia melanjutkan olahan lokal itu juga direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui.

Baca juga: Legislator nilai DKI perlu rumah sakit khusus stunting

"Kami beri juga edukasi tentang cara memasaknya jangan terlalu lama atau terlalu panas apinya, agar tidak mengurangi kandungan gizi yang dimiliki panganan lokal itu," kata Ria.

Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretaris Kota Jakarta Utara Muhammad Andri mengapresiasi IGC karena ikut ambil bagian dari gerakan Jakarta Bergerak Atasi Stunting secara holistik di Jakarta Utara.

Edukasi cara mengolah makanan itu penting bagi para kader dan petugas Puskesmas dalam memberikan pendampingan bagi keluarga yang memiliki balita terindikasi tengkes.
 
Ke depan, Andri mengatakan pencegahan tengkes nanti bukan hanya mengintervensi balita melainkan juga remaja, calon pengantin, hingga ibu hamil.

Upaya itu mampu diharapkan menurunkan angka prevalensi tengkes 24,68 persen dari 1.828 kasus balita terduga tengkes. 

Baca juga: 9.000 kasus stunting di DKI Jakarta sudah dituntaskan
 
“Upaya kami sekarang, memberikan makanan tambahan untuk balita stunting. Mereka kita dampingi. Untuk yang statusnya kronis kita dampingi untuk diintervensi ke rumah sakit. Alhamdulillah, sudah terjadi penurunan kasus tengkes di Jakarta Utara,” kata Andri.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023