Kegiatan BKB fokus menangani masa 1.000 HPK melalui kegiatan stimulasi baik fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral
Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) fokus mengoptimalkan program Bina Keluarga Balita (BKB) untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan anak pada periode emasnya atau 1.000 hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun).

"Untuk mempercepat penurunan stunting, telah dikembangkan program pengasuhan di 1.000 HPK melalui kegiatan kelompok BKB dan BKB Holistik Integratif (HI). BKB adalah layanan penyuluhan bagi orang tua dan anggota keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kampung Mawokauw Jaya jadi percontohan penurunan stunting di Papua

Nopian menjelaskan, kegiatan BKB fokus menangani masa 1.000 HPK melalui kegiatan stimulasi baik fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral.

Sementara itu, BKB HI adalah layanan penyuluhan bagi orang tua tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak yang dilakukan secara simultan, sistematis, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan dengan program pengembangan anak usia dini dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar anak.

"Kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan pengasuhan, perlindungan dan perawatan itu wajib dipenuhi oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah dengan berbagi tanggung jawab tentunya," ujar dia.

Untuk mengoptimalkan manfaat program BKB dan BKB HI, BKKBN merangkum praktik-praktik baik percepatan penurunan stunting dalam senarai atau kumpulan narasi.

"Adapun senarai ini bisa diartikan sebagai bunga rampai dari kumpulan narasi praktik baik yang dilakukan oleh jajaran pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat dalam mengoptimalkan layanan BKB pada BKB HI Unggulan," paparnya.

Baca juga: BKKBN dorong optimalisasi pengasuhan bayi yang benar pada masa 6 bulan

Dalam program BKB dan BKB HI, lanjut Nopian, peran dan keterlibatan orang tua penting untuk diberikan pemahaman tentang pentingnya periode emas melalui pemberitahuan, pengetahuan, dan keterampilan dalam pengasuhan yang menjadi faktor penentu dalam mendorong optimalisasi perkembangan anak.

Ia mengemukakan, intervensi di periode 1.000 HPK masih banyak kendala yang dijumpai, sehingga mempersulit upaya percepatan penurunan stunting, karena perilaku pengasuhan di 1.000 HPK, khususnya bayi di bawah usia dua tahun masih belum sesuai harapan.

"Saya ingin mengumpamakan 1.000 HPK itu dengan fondasi suatu bangunan, semegah, sekokoh, sebagus apapun bangunan, jika fondasinya tidak kuat maka bangunan tersebut pastinya tidak akan kokoh dan tidak akan normal," ucap Nopian.

Menurutnya, melalui BKB HI unggulan, orang tua akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari para kader BKB terlatih agar mampu menerapkan kelas pengasuhan yang berkesinambungan untuk turut berkontribusi menyosialisasikan pentingnya pengasuhan 1.000 HPK.

"BKB HI merupakan wujud nyata implementasi penyelenggaraan kelas pengasuhan orang tua yang dapat mendukung program percepatan penurunan stunting melalui program penyediaan data seperti ibu hamil, keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan yang terintegrasi antara pihak terkait seperti desa/kelurahan," ujarnya.

Ia menegaskan, contoh praktik baik dalam optimalisasi layanan BKB HI Unggulan diperlukan sebagai pembelajaran bagi daerah-daerah dalam mengembangkan layanan BKB sebagai upaya pemenuhan hak dasar anak.

Baca juga: Program 1.000 HPK dan sarapan sehat atasi stunting di Tolikara

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023