Simulasi Keadaan Darurat Keselamatan dan Keamanan ini dimaksudkan untuk menguji sistem dan prosedur, menguji kemampuan dan keandalan SDM
Banda Aceh (ANTARA) - Pengelola Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh bersama seluruh anggota Komite Keselamatan dan Komite Keamanan melaksanakan simulasi penuh penanggulangan keadaan darurat untuk menguji sistem dan prosedur serta peralatan di bandara itu pada Kamis.
 
“Simulasi Keadaan Darurat Keselamatan dan Keamanan ini dimaksudkan untuk menguji sistem dan prosedur, menguji kemampuan dan keandalan sumber daya manusia dan peralatan serta melatih kemampuan fungsi komando, komunikasi dan koordinasi antarinstansi/unit terkait,” kata Executive General Manager Kantor Cabang Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Darmadi di Aceh Besar, Kamis.
 
Ia menjelaskan dalam simulasi yang berlangsung di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar melibatkan satu unit pesawat Bintang Air Type B737-800 nomor penerbangan BA 123 yang mengangkut 148 penumpang dengan rute CGK-BTJ tergelincir di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh yang mengakibatkan mesin serta sayap pesawat patah kemudian terbakar.
 
Petugas Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman dan mengevakuasi penumpang pesawat udara dan dibantu instansi terkait yang tergabung dalam Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara Sultan Iskandar Muda.
 
“Peristiwa ini merupakan simulasi keadaan darurat yang melibatkan pesawat udara dengan tipe Emergency Aircraft Crash on Airport,” katanya.

Baca juga: Bandara SIM perluas area tingkatkan layanan

Baca juga: Pertamina jamin ketersediaan Avtur penerbangan haji di Bandara SIM
 
Menurut dia, kegiatan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Skala Penuh dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh penyelenggara bandar udara sebagai implementasi dari peraturan Nasional dalam hal ini adalah peraturan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara maupun regulasi Internasional dari ICAO.
 
Pihaknya berharap kegiatan yang digelar sekaligus yakni Airport Emergency Exercise (keadaan darurat keselamatan) dan Airport Contigency Exercise (keadaan darurat keamanan) dapat meningkatkan performa personel bandara dan instansi terkait serta fungsi komando, koordinasi dan komunikasi dalam menghadapi keadaan darurat, untuk dapat memberikan pertolongan yang cepat dan meminimalkan jatuh korban dan dampak lain yang ditimbulkan baik materi maupun non-materi.
 
Ia menambahkan kondisi keadaan darurat maupun keadaan darurat keselamatan adalah suatu peristiwa yang sama sekali tidak kita harapkan untuk terjadi, namun demikian Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda selaku penyelenggara bandara harus siap sedia dalam menghadapi keadaan darurat tersebut.
 
Dalam Kegiatan tersebut turut hadir Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono dan unsur Forkopimda lainnya.

Baca juga: Firefly Kembali Buka Penerbangan Langsung Penang-Banda Aceh

Baca juga: Bandara SIM Aceh beri insentif untuk maskapai penerbangan

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023