Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan pentingnya penerapan konsep Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) atau keragaman, kesetaraan dan inklusivitas untuk mendorong kreativitas dan mendorong produktivitas.

“Ketiganya harus kita gunakan sebagai basis untuk mendorong inovasi, mendorong kreativitas dan mendorong produktivitas kita,” kata Suahasil dalam sambutan kuncinya di sesi “Advancing Diversity, Equity & Inclusion & Respecful Workplace Policy” di hari kedua Indonesia Human Capital Summit (IHCS) ke-4 2023 di Jakarta, Selasa.

Suahasil menuturkan keberagaman harus mendorong pemerataan. Begitu pula pemerataan harus pula mendorong inklusivitas.

Di sesi Cultivating a Sustainable Culture in Transformation Journey, Direktur SDM PT Pupuk Indonesia (Persero) Tina Kemala Intan menjelaskan bahwa persentase perempuan di perseroan memang hanya 11 persen. Namun, ia menegaskan bahwa saat ini kebijakan Respectful Workplace Policy (RWP) yang mengatur prinsip-prinsip lingkungan kerja yang aman dan kondusif telah berjalan cukup progresif.

“Saat ini ada whistleblowing system (WBS), jadi untuk perempuan sekarang sudah no discrimination dan no harrasment itu sudah dipahami, bahkan di seluruh BUMN,” katanya.

Tina juga menjelaskan, konsep DEI khususnya mengenai keberagaman atau diversity, telah mencakup di komponen AKHLAK yakni Harmonis. Adapun pemerataan atau Equity juga tercermin dari target perempuan pemimpin (women leader) di jajaran direksi BUMN.

Namun, Tina yang juga Ketua Srikandi BUMN itu mengingatkan bahwa promosi bagi perempuan bukan sekadar karpet merah. Perempuan tetap perlu meningkatkan kualitas dan kapasitas sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Jadi perempuan berkarir, dipromosi, itu bukan karpet merah. Pesan Pak Menteri (Erick Thohir), dalam mengejar jumlah women leader di BoD itu bukan karpet merah tapi bagaimana kualitas harus dipenuhi oleh perempuan. Jadi sama saja. Kalau tidak nanti perempuan jadi ekslusif. Itu tidak boleh,” imbuh Tina.

Selanjutnya, di sesi “Nurturing a Culture of Diversity-Equity-Inclusion and Long-Term Empowerment”, Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sinthya Roesly mengungkapkan konsep DEI pada akhirnya akan berdampak pada penerapan Environmental, Social dan Corporate Governance (ESG) yang kemudian berdampak pada keuangan perusahaan, baik terkait keberlanjutan keuangan atau kinerja perusahaan.

“Secara spesifik kalau terkait keuangan, ESG ini makin penting karena PLN adalah perusahaan yang perlu senantiasa punya akses ke pasar baik dari financing maupun investasinya. Untuk itu, akses ESG ini menjadi hal yang makin berperan di mata lenders maupun investor,” katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini menegaskan bahwa penerapan konsep DEI sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Sebagai contoh, isu kesetaraan gender yang dinilai sangat berkaitan dengan isu kinerja bisnis.

“Kalau suatu perusahaan committed sekali pada isu-isu DEI, penerapannya, implementasinya, monitoringnya, auditnya, itu akan mempengaruhi performance-nya yang meningkat relatif 30 persen dibanding perusahaan yang tidak menerapkan komitmen DEI,” katanya.

Selain sesi-sesi edukatif, dalam sesi “Harmonizing Human Potential: Insights from Artistry and Leadership”, musikus Addie MS menjelaskan bahwa konduktor musik orkestra dan pemimpin perusahaan sama-sama memiliki peran yang sangat penting dalam mengarahkan anggotanya untuk menghasilkan produk yang baik.

Menurut Addie, setiap keputusan yang dipilih oleh konduktor dan pemimpin perusahaan akan berdampak pada kinerja bawahannya. Pemimpin yang ragu-ragu, disebutnya akan menghasilkan keputusan yang tidak tegas.

"Keputusan atau gaya kepemimpinan pada perusahaan bisa bagus sekali atau menghasilkan produk yang lemah, itu akan terasa dalam beberapa bulan ke depan. Konduktor atau pemimpin itu bertugas untuk menyelaraskan divisi satu dengan divisi lainnya," kata Addie.

Baca juga: Keberagaman dan kesetaraan disebut mempengaruhi performa bisnis
Baca juga: IHCS 2023 sebut inovasi jadi faktor penting dalam berkompetisi
Baca juga: IHCS 2023 bahas kepemimpinan hingga kebijakan berorientasi manusia

 

Pewarta: Ade irma Junida/Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023