Potensi besar Indonesia untuk menjadi pemain kunci di pasar karbon semakin mengukuhkan peran penting Indonesia dalam membentuk lanskap ekonomi berkelanjutan secara global
Jakarta (ANTARA) - Lembaga sertifikasi profesi akuntan internasional asal Inggris The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) memberikan apresiasi atas inisiatif Indonesia terhadap komitmen mengurangi emisi karbon sebagaimana tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC) melalui Bursa Karbon.

“Potensi besar Indonesia untuk menjadi pemain kunci di pasar karbon semakin mengukuhkan peran penting Indonesia dalam membentuk lanskap ekonomi berkelanjutan secara global,” ujar ICAEW Head of Indonesia Conny Siahaan di Jakarta, Rabu.

ICAEW Chartered Accountant Julian Smith mengatakan sektor kehutanan merupakan kontributor penting dalam menyumbangkan unit karbon dari sisi pasokan, karena memiliki potensi besar untuk menghasilkan kredit karbon melalui berbagai inisiatif mitigasi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat lahan berhutan seluruh daratan di Indonesia mencapai 96 juta hektar atau 51,2 persen dari total daratan pada 2022.

“Di sisi permintaan, produsen listrik yang menggunakan bahan bakar batu bara kini diwajibkan untuk mengurangi emisi sebesar 25 persen pada 2030 dari emisi awal mereka, yang mendorong mereka untuk mengevaluasi strategi paling efektif secara biaya, baik melalui pembelian kredit karbon dari Bursa Karbon atau dengan mengubah cara operasional mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujar Julian.

Ia melanjutkan, Bursa Karbon sendiri dapat beroperasi bersama dengan mekanisme penetapan harga karbon lainnya, termasuk sistem batas emisi dan perdagangan karbon, serta batas emisi dan pajak, yang memastikan bahwa pasar menentukan harga unit karbon berdasarkan penawaran dan permintaan, seperti dinamika pasar tradisional.

Selain itu, lanjutnya, tren yang sedang berkembang di kalangan lembaga keuangan dan investor adalah mendukung inisiatif keberlanjutan dan pencapaian net zero emission (NZE), sehingga mendorong perusahaan untuk memprioritaskan dan mengintegrasikan inisiatif keberlanjutan dan karbon ke dalam strategi inti bisnis.

Sebagai informasi, Bursa Karbon adalah sistem yang mengatur perdagangan atau catatan kepemilikan unit karbon dengan tujuan utama menciptakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan cara menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.

Kemudian ,kredit karbon adalah representasi dari ‘hak’ bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya. Satu unit kredit karbon setara dengan penurunan emisi satu ton karbondioksida (CO2).

Baca juga: IDCTA: Indonesia bisa jadi hub karbon dunia
Baca juga: Pemerintah RI ciptakan ekosistem investasi ekonomi hijau

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023